Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Bandung Pilihan

Dampak Pergerakan Tanah Bandung Barat, 28 Rumah Akan Direlokasi

5 Maret 2024   21:10 Diperbarui: 5 Maret 2024   21:24 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lokasi Pergerakan tanah di Kampung Cigombong, Bandung Barat-Foto: Portal Bandung Barat.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto memastikan dari hasil kaji cepat sebanyak 28 rumah harus direlokasi dari lokasi bencana pegerakan tanah Kampung Cigombong, Desa Cibedug , Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat pada 29 Februari dan 1 Maret 2024.

Rumah-rumah ini telah terdampak dan berada di zona merah rawan pergerakan tanah. Bahkan menurut Suharyanto tidak menutup kemungkinan akan ada penambahan jumlah rumah yang harus direlokasi.

Diperkirakan kalau kemungkinan potensi ancaman itu  terjadi maka jumlah  yang harus pindah mencapai 40 hingga 50 rumah.

"Penanganan setelah tanggap darurat di tahap rehabilitasi dan rekonstruksi adalah kita harus dilakukan relokasi. Di daerah ini sudah tidak bisa lagi digunakan untuk permukiman warga," kata Suharyanto usai memimpin rapat koordinasi penanganan bencana pergerakan tanah dan tanah longsor di Posko Darurat Bencana, Kantor Kecamatan Rongga,  5 Maret 2024.

BNPB telah berkoordinasi dengan berbagai lembaga, seperti Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), termasuk Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG)  terkait tahapan relokasi.Koordinasi diperlukan untuk asesmen lokasi mana yang paling direkomendasikan.

Sementara itu Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung Barat berikut jajarannya mulai dari BPBD Provinsi Jawa Barat, BPBD Kabupaten Bandung Barat dan seluruh unsur forkopimda lainnya akan menyediakan lahannya dan proses pendataan lebih lanjut.

"Pemerintah Daerah atas rekomendasi Badan Geologi sudah menentukan beberapa alternatif lahan untuk relokasi. Ini tentu saja nanti akan dievaluasi dan diasesmen mana yang paling baik," ungkap Kepala BNPB.

Suharyanto memastikan bahwa hingga hari ini, fokus utama dari penanganan darurat adalah bagaimana memastikan kebutuhan dasar warga terdampak dapat terpenuhi dengan baik.

Selama masa tanggap darurat, maka seluruh rangkaian proses yang masuk dalam tahapan ini menjadi prioritas utama.

"Saat ini masih dalam tahap tanggap darurat. Ada 192 warga yang mengungsi. Tentu saja BNPB memberikan bantuan untuk memastikan para pengungsi ini terpenuhi kebutuhan dasarnya," tutur dia.

Pemerintah Kabupaten Bandung Barat, BNPB telah menyerahkan bantuan berupa Dana Siap Pakai (DSP) senilai 250 juta rupiah berikut beberapa jenis logistik dan peralatan sebagai bentuk dukungan.

Adapun rincian bantuan  meliputi makanan siap saji 250 paket, sembako 250 paket, biskuit protein 250 paket, hygiene kit 250 paket, matras 250 lembar, selimut 250 lembar, air mineral 250 dus, tenda pengungsi 2 unit, tenda keluarga 50 unit dan kasur lipat 100 unit.

Lebih lanjut, Suharyanto juga mengatakan bahwa pemerintah akan memberikan dukungan lain berupa Dana Tunggu Hunian (DTH) kepada warga yang rumahnya mengalami kerusakan dan harus bertahan sementara di pengungsian.

Adapun besaran DTH yang akan diserahkan adalah senilai Rp500 ribu untuk setiap Kepala Keluarga. DTH ini nantinya dapat digunakan untuk menyewa tempat tinggal sementara sambil menunggu rangkaian proses pemulihan hingga rehabilitasi dan rekonstruksi nantinya.

Sementara itu Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melakukan pemetaan awal di lokasi bencana pergerakan tanah, Kampung Cigombong, Desa Cibedug, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Senin 4 Maret 2024.

PVMBG  menggunakan drone  untuk menunjukkan bentuk pergerakan tanah di Cigombong menyerupai huruf U atau tapal kuda. Dimana mahkotanya berada di SDN Babakan Talang.

Penyelidik Bumi PVMBG, Yuhandi Kristiawan mengatakan pergerakan tanah berpotensi terjadi namun hanya sebatas di sekitar area tapal kuda.

"Kami melakukan pemetaan dengan menggunakan drone untuk mengetahui seberapa luas area bahaya dan faktor penyebab bencana tersebut," kata Yuhandi Kristiawan di lokasi bencana seperti dikutip dari Portal Bandung Barat   4 Maret 2024.   

Potensi meluasnya pergerakan tanah tersebut, katanya  hanya akan terjadi di sekitar area lokasi kejadian saja karena sudah terbentuk tapal kuda.

Lanjut Yuhandi, dari hasil pengamatan sementara, didapat karakter batuannya dan diperiksa itu menemukan perselingan dari batu pasir dan batu lanau dimana sifatnya lempungan.

"Manakala bertemu air batuannya menjadi bergerak ditambah kemiringan lereng relatif sama dengan kemiringan batuannya," ungkapnya.

Tambahnya, pemicu lainnya yakni curah hujan yang tinggi beberapa hari sebelum kejadian, memicu terjadinya pergerakan tanah yang meluas.

Irvan Sjafari

https://www.kompasiana.com/jurnalgemini/65e4382d1470930ace1b99e3/empat-rumah-dan-satu-sd-runtuh-imbas-pergerakan-tanah-di-bandung-barat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bandung Selengkapnya
Lihat Bandung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun