Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Bandung Pilihan

Dampak Pergerakan Tanah Bandung Barat, 28 Rumah Akan Direlokasi

5 Maret 2024   21:10 Diperbarui: 5 Maret 2024   21:24 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lokasi Pergerakan tanah di Kampung Cigombong, Bandung Barat-Foto: Portal Bandung Barat.

Pemerintah Kabupaten Bandung Barat, BNPB telah menyerahkan bantuan berupa Dana Siap Pakai (DSP) senilai 250 juta rupiah berikut beberapa jenis logistik dan peralatan sebagai bentuk dukungan.

Adapun rincian bantuan  meliputi makanan siap saji 250 paket, sembako 250 paket, biskuit protein 250 paket, hygiene kit 250 paket, matras 250 lembar, selimut 250 lembar, air mineral 250 dus, tenda pengungsi 2 unit, tenda keluarga 50 unit dan kasur lipat 100 unit.

Lebih lanjut, Suharyanto juga mengatakan bahwa pemerintah akan memberikan dukungan lain berupa Dana Tunggu Hunian (DTH) kepada warga yang rumahnya mengalami kerusakan dan harus bertahan sementara di pengungsian.

Adapun besaran DTH yang akan diserahkan adalah senilai Rp500 ribu untuk setiap Kepala Keluarga. DTH ini nantinya dapat digunakan untuk menyewa tempat tinggal sementara sambil menunggu rangkaian proses pemulihan hingga rehabilitasi dan rekonstruksi nantinya.

Sementara itu Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melakukan pemetaan awal di lokasi bencana pergerakan tanah, Kampung Cigombong, Desa Cibedug, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Senin 4 Maret 2024.

PVMBG  menggunakan drone  untuk menunjukkan bentuk pergerakan tanah di Cigombong menyerupai huruf U atau tapal kuda. Dimana mahkotanya berada di SDN Babakan Talang.

Penyelidik Bumi PVMBG, Yuhandi Kristiawan mengatakan pergerakan tanah berpotensi terjadi namun hanya sebatas di sekitar area tapal kuda.

"Kami melakukan pemetaan dengan menggunakan drone untuk mengetahui seberapa luas area bahaya dan faktor penyebab bencana tersebut," kata Yuhandi Kristiawan di lokasi bencana seperti dikutip dari Portal Bandung Barat   4 Maret 2024.   

Potensi meluasnya pergerakan tanah tersebut, katanya  hanya akan terjadi di sekitar area lokasi kejadian saja karena sudah terbentuk tapal kuda.

Lanjut Yuhandi, dari hasil pengamatan sementara, didapat karakter batuannya dan diperiksa itu menemukan perselingan dari batu pasir dan batu lanau dimana sifatnya lempungan.

"Manakala bertemu air batuannya menjadi bergerak ditambah kemiringan lereng relatif sama dengan kemiringan batuannya," ungkapnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bandung Selengkapnya
Lihat Bandung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun