Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Bandung Pilihan

Empat Rumah dan Satu SD Runtuh, Imbas Pergerakan Tanah di Bandung Barat

3 Maret 2024   15:43 Diperbarui: 3 Maret 2024   15:47 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Imbas Pergerakan Tanah di Bandung Barat-Foto: BPBD Kabupaten Bandung Barat

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan  rilisnya fenomena pergerakan pergerakan tanah yang melanda dua rukun tetangga di RW 13, Kampung Cigombong, Desa Cibedug , Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat pada 29 Februari 2024 perkembangan signifikan. 

Bahkan BNPB menyebutkan pada 1 Maret 2024 tanah bergerak hingga dua meter.  Imbas pegerakan ini tidak saja membuat runtuh empat rumah warga, tetapi juga SD 1 Babakan Talang.   Selain itu sebanyak delapan rumah lainnya rusak sedang.

Pergerakan tanah juga berdampak pada fasilitas umum yang meliputi satu unit posyandu, musala, bangunan sekolah, serta terputusnya jalan desa dan jalan lingkungan.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat menyebutkan pergerakan tanah berpotensi mengancam 20 rumah warga lainnya.   Pasalnya, bangunan-bangunan ini terancam longsor akibat pergerakan tanah yang dipicu oleh hujan deras selama tiga hari berturut-turut ini.

Untuk itu  Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bandung Barat Yan Cahya Djuarsa menuturkan pihaknya telah mengevakuasi warga setempat untuk mengungsi di pos pengungsian terpusat yang berlokasi di Islamic Center Rongga, Kabupaten Bandung Barat.

BPBD Kabupaten Bandung Barat mencatat hingga Sabtu 2 Maret 2024 sebanyak 47 kepala keluarga dengan 151 jiwa menjadi pengungsi.

"Sampai sekarang warga masih mengungsi di Islamic Center Rongga, setelah kejadian pada 29 Februari dini hari kemarin bahwa terjadi retakan yang sangat signifikan dari asesmen kami sebelumnya pada 22 Februari, dan ini menyebabkan rumah dan sekolah yang retak sudah amblas," terang Yan, seperti dikutip dari keterangan tertulis BNPB.

Untuk menindaklanjuti kejadian di Desa Cibedug tersebut, BPBD Bandung Barat bersama forum koordinasi  pimpinan kecamatan bersama Bupati Kabupaten Bandung Barat berencana akan mengupayakan merelokasi warga yang terdampak ke tempat yang lebih aman.

Namun, hal tersebut tengah dalam proses persiapan mulai dari kajian hingga koordinasi lintas instansi. Diharapkan, dengan adanya kajian tersebut dapat diketahui luasan area yang berpotensi terdampak dan rumah warga yang perlu direlokasi.

Bupati, katanya telah meminta dari hasil rapat kemarin ada relokasi, harapannya ada pembangunan rumah tinggal tapi nanti akan ada kajian terlebih dahulu (dari BNPB-PVMBG).

"Hal ini karena memang melihat kondisi tanahnya itu sangat membahayakan. Ke depan kita lihat apakah hunian sementara (huntara) dulu atau bagaimana," jelas Yan.

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Hendra Gunawan dalam keteranngannya pada 1 Maret 2024,  antara lain mengungkapkan gerakan tanah yang terjadi di Kampung Pasirgombong, Desa Cibedug sudah terjadi 18 Februari 2024.

Gerakan tanah ini  merupakan jenis gerakan tipe lambat.  Gerakan tanah ini dicirikan dengan ditemukannya retakan, nendatan dan amblasan pada permukaan tanah.

Secara umum lokasi bencana merupakan daerah perbukitan bergelombang dengan kemiringan lereng landai sampai curam. Ketinggian lokasi berada 990 meter di atas permukaan laut.

Penyebab terjadinya tanah longsor karena kemiringan lerang yang curam. Bidang lemah berupa kontak antara tanah pelapukan dengan batuan yang bersifat lebih kedap dan berfungsi sebagai bidang gelinciran.  Selain itu terjadi curah hujan yang tinggi  sebelum dan sesudah terjadinya bencana.

Pemerintah Kabupaten Bandung Barat telah menetapkan status tanggap darurat.  BPBD Kabupaten Barat juga telah mendistribusikan bantuan logistik berupa permakanan untuk mendukung dapur umum serta perlengakapan lain, seperti alas tidur, selimut dan perlengakapan mandi.

Irvan Sjafari

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bandung Selengkapnya
Lihat Bandung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun