Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Virus ASF Bunuh Ribuan Babi di Papua Tengah, Jadi Isu Global?

19 Februari 2024   00:07 Diperbarui: 19 Februari 2024   00:14 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi peternakan babi-Foto: FAO  https://virtual-learning-center.fao.org/

Jenis babi hutan (Phacochoerus africanus dan P. aethiopicus), babi semak (Potamochoerus porcus dan P. larvatus), dan babi hutan raksasa (Hylochoerus meinertzhagen) kebanyakan tidak menunjukan gejala klinis saat terinfeksi. Namun beberapa jenis babi di atas cenderung lebih berperan sebagai reservoir virus.

Pada Februari 2019, untuk pertama kalinya ASF dikonfirmasi di kawasan Asia Tenggara, yaitu di Vietnam. Selanjutnya, infeksi ASF meluas hingga ke Kamboja, Laos, Filipina, Myanmar dan Timor Leste.

Pada Desember 2019, terdapat tujuh negara di Asia Tenggara yang telah mengkonfirmasi adanya kasus ASF termasuk Indonesia. Kasus ASF di Indonesia diumumkan secara resmi melalui Keputusan Menteri Pertanian Nomor 820/KPTS/PK.320/M/12/2019 tentang Pernyataan Wabah Penyakit Demam Babi Afrika (African Swine Fever) pada Beberapa Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara.

Jumlah kematian babi pada wabah ini mencapai 47.559 ekor dari total 1.277.741 ekor babi di Sumatera Utara (3,7%). Virus ASF juga dikonfirmasi telah menyebar ke 21 dari 33 kabupaten di Sumatera Utara (64%).

Afrika Selatan

Februari ini juga tidak menyenangkan bagi peternak di pinggiran Taman Groeneweide di George, Afrika Selatan. Departemen Pertanian negara ini mengkonfirmasi kepada BNN pada  7 Februari serangan ASF yang keempat kalinya sejak 2022. 

Wabah baru-baru ini telah merenggut nyawa sekitar 45  babi, menimbulkan kekhawatiran terhadap 250 babi yang tersisa di sekitarnya.

Peternakan kecil yang terletak di dekat lingkungan Taman Groeneweide yang tenang kini berada di bawah karantina pencegahan, sebuah pengingat akan cengkeraman virus yang tiada henti di sektor pertanian.

Demam babi Afrika merupakan ancaman berbahaya bagi ternak, ditandai dengan tingginya tingkat kematian pada babi. Dengan tidak tersedianya vaksinasi atau pengobatan saat ini, penyakit ini menghadirkan tantangan berat untuk memerangi penyebarannya.

Melanda Asia dan Eropa

Sementara International Union for Conversation and Nature mengabarkan ASF telah melanda Asia, Eropa dan Afrika, menghancurkan populasi babi domestik dan liar selama 10 hingga 20 tahun terakhir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun