Profesor Geologi Vokes di Departemen Ilmu Bumi dan Lingkungan Tulane Torbjrn Trnqvist mengatakan kenaikan yang semakin cepat ini menciptakan peluang unik untuk menentukan apakah rawa-rawa dapat bertahan dari laju banjir di pesisir pantai.
"Ini adalah impian setiap peneliti lapangan yang melakukan eksperimen. Pada dasarnya kita dapat melakukan perjalanan 50 tahun ke depan untuk mengintip apa yang ada di dalamnya," kata Torbjrn Trnqvist seperti dilansir situs Universitas Tulane, 15 Februari 2024.Â
Para peneliti menggunakan teknik baru yang dikembangkan oleh para ilmuwan Eropa untuk mengukur kenaikan permukaan laut langsung di lepas pantai dengan data satelit, sesuatu yang sebelumnya tidak tersedia.
Tim kemudian membandingkan laju kenaikan permukaan air di setiap lokasi pemantauan dengan laju perubahan ketinggian lahan basah yang ditentukan oleh instrumen lain dan menemukan bahwa hampir 90% lokasi mengalami defisit.
Guandong Li, kandidat PhD di bidang Bumi. dan Ilmu Lingkungan di Tulane yang memimpin penelitian ini menyampaikan eksperimen dampak iklim  mertama kali dilakukan di wilayah yang luas ini, berdasarkan ratusan stasiun pemantauan yang telah mengumpulkan data selama sekitar 15 tahun.
"Hal ini juga memungkinkan kami untuk mempelajari dampak iklim pada lanskap yang sangat dipengaruhi oleh aktivitas manusia, dibandingkan pada ekosistem alami yang lebih tangguh," ucap Li.
Li sedang menyelidiki peran penurunan permukaan tanah di pesisir Louisiana ketika sebuah tim yang dipimpin oleh Snke Dangendorf, Profesor David dan Jane Flowerree di Departemen Sains dan Teknik Pesisir Sungai Tulane, menunjukkan tingkat kenaikan permukaan laut yang belum pernah terjadi sebelumnya di sepanjang Teluk dan Tenggara pesisir AS Â 2010.
Jika skenario iklim saat ini terus berlanjut, laju kenaikan permukaan air laut pada 2070 diperkirakan akan mencapai sekitar 7 milimeter (sekitar seperempat inci) per tahun.
Defisit Lahan Basah
Studi tersebut memproyeksikan bahwa sekitar 75% lahan basah akan mengalami defisit pada saat itu, sehingga berpotensi mengakibatkan tingkat hilangnya lahan basah yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan apa yang telah terjadi pada abad yang lalu.
Namun, para peneliti menekankan bahwa ada harapan untuk hasil yang lebih baik jika tindakan segera diambil.