Pada saat yang sama, 66% wilayah Afrika tergolong lahan kering. Karena iklim panas dan gersang yang menjadi ciri khas wilayah gurun ini, tutupan pepohonan di sini mencapai sekitar 17% dari total daratan.
Meskipun deforestasi secara global telah menurun dalam beberapa tahun terakhir, laju hilangnya kawasan hutan di Afrika terus meningkat sejak 1990, sehingga melemahkan kemampuan ekosistem benua tersebut dalam menahan perubahan iklim.
Earth menjelaskan  penyebab Deforestasi di Afrika Ekspansi Pertanian.  Di seluruh dunia, hampir 80% dari total deforestasi disebabkan oleh produksi pertanian.
Salah satu tanaman komersial terbesar di Afrika, kakao, bertanggung jawab atas penggundulan hutan di seluruh benua. Hampir tiga perempat kakao dunia diproduksi di empat negara Afrika: Pantai Gading -- produsen terbesar di dunia, Ghana, Nigeria, dan Kamerun.
Memproduksi hampir 3 juta ton kakao setiap tahun membutuhkan lahan yang sangat luas. Sebuah laporan oleh World Cocoa Foundation (WCF) dan Mighty Earth menemukan bahwa seperempat hutan Pantai Gading dan 10% pohon di Ghana telah ditebang untuk produksi kakao antara 2001 dan 2014.  Lembaga-lembaga ini juga mencatat  hampir 40% perkebunan di Pantai Gading dibangun secara ilegal di dalamnya. kawasan lindung.
Sumber daya lain yang murah, serbaguna, dan sangat menguntungkan di Afrika adalah minyak sawit. Benua ini menyumbang 24% minyak sawit dunia, yang sebagian besar dibudidayakan di negara Afrika Tengah, Kamerun.
Perluasan tanaman komersial untuk memenuhi permintaan global mempunyai dampak buruk terhadap hutan di benua tersebut.
Earth memperkirakan hampir dua pertiga ekspansi perkebunan kelapa sawit terjadi dengan mengorbankan hutan akibat konversi lahan. Masalahnya, sebagian besar dilakukan tanpa izin.
Penebangan hutan komersial dan Kebijakan Pemerintah yang gagal menjadi penyebab lain deforestasi.
Hanya 24% hutan di Afrika yang tunduk pada rencana pengelolaan jangka panjang, yang memfasilitasi pembalakan liar dan pertambangan serta eksploitasi kayu. Praktik-praktik ini secara drastis telah mempercepat laju kerusakan hutan primer.
Di negara Afrika Barat, Ghana, misalnya, deforestasi meningkat sebesar 60%. Pohon ditebang untuk diambil kayunya, yang biasanya digunakan untuk membangun rumah dan furnitur, serta pulp, yang merupakan sumber daya penting untuk produksi kertas.