Nah, ketika  lapisan es mencair yang menutupi wilayah itu naik, permukaan air laut naik lebih dari 100 meter.
Rogozhina menjelaskan dari bukti penelitian yang disiympulkan bahwa lapisan es Antartika Timur di Queen Maud Land juga mencair dengan cepat di sepanjang pinggirannya antara 9.000 hingga 5.000 tahun yang lalu, dalam periode yang kami sebut pertengahan Holosen. .
"Pada saat ini, banyak bagian dunia mengalami musim panas yang lebih hangat dibandingkan saat ini," ucapnya seperti dikutip dari Earth.Â
Respons cepat lapisan es Antartika Timur terhadap kondisi yang lebih hangat selama zaman Holosen sangat mengkhawatirkan.
"Masih sulit dan mengkhawatirkan untuk percaya bahwa lapisan es Antartika Timur yang lamban dapat berubah begitu cepat," ungkap Rogozhina.
Kelompok penelitian yang dipimpin oleh Profesor Ola Fredin ini fokus menganalisis sampel batuan dari berbagai nunatak di Queen Maud Land untuk mencari bukti paparan radiasi kosmik. Nunataks adalah gunung yang menonjol menembus lapisan es.
Para peneliti kemudian menganalisis berbagai isotop atau varian unsur seperti klorin, aluminium, berilium, dan neon pada batuan nunatak.
Melalui studi isotop kosmogenik, mereka dapat menentukan seberapa tinggi es dari waktu ke waktu secara geologis di Queen Land Maud. Fredin mengibaratkan proses ini seperti "menggunakan tongkat celup untuk mengukur kadar oli mesin di mobil".
Dengan menentukan berapa lama batuan tersebut terkena radiasi kosmik, para peneliti juga dapat memperkirakan durasi sejak terakhir kali batuan tersebut ditutupi oleh lapisan pelindung es, yang melindunginya dari paparan radiasi kosmik.
Menurut Fredin, daratan di sepanjang pantai Queen Land Maud telah tertutup es antara 75 dan 97 persen selama satu juta tahun terakhir. Sebaliknya, puncak gunung yang berada jauh di pedalaman hanya 20 persen tertutup es.
Hal in, lanjutnya menunjukkan bahwa ketebalan lapisan es dan kecepatan pergerakannya bervariasi secara signifikan dalam periode yang lebih lama.