Meskipun demikian tim peneliti mengapresiasi lLangkah-langkah konservasi telah berhasil menghentikan penurunan populasi gajah sabana Afrika di seluruh Afrika bagian selatan. Sekalipun polanya berbeda-beda di setiap wilayah.
Studi mereka, menghitung tingkat pertumbuhan lebih dari 100 populasi gajah di Afrika bagian selatan antara 1995 dan 2020, yang mencakup sekitar 70% populasi gajah sabana global.
"Yang penting adalah Anda memerlukan gabungan wilayah dengan populasi inti yang lebih stabil dan terhubung dengan wilayah penyangga yang lebih bervariasi," kata penulis utama Ryan Huang, seorang peraih Ph.D, sekarang melakukan penelitian pascadoktoral di CERU.
Lanjut Huang, wilayah penyanggah ini menyerap imigran gajah  ketika populasi inti menjadi terlalu tinggi.  Selain itu  wilayah penyangga ini juga menyediakan rute pelarian ketika gajah menghadapi kondisi lingkungan yang buruk atau ancaman lain seperti perburuan liar.
Menghubungkan kawasan lindung dengan kawasan tempat migrasi berarti gajah dapat bebas keluar masuk. Hal ini memungkinkan keseimbangan alam terjadi tanpa campur tangan manusia, sehingga para pelestari lingkungan tidak dapat menggunakan sumber daya mereka yang terbatas untuk menjaga keseimbangan.
"Menyerukan taman penghubung bukanlah sesuatu yang baru. Banyak yang telah melakukannya," kata Huang.
Penulis lainnya Celest Mar mahasiswa doktoral di Aarhus University di Denmark  menyampaikan menghubungkan kawasan lindung sangat penting bagi kelangsungan hidup gajah sabana Afrika dan banyak spesies hewan dan tumbuhan lainnya.
"Populasi yang memiliki lebih banyak pilihan untuk berpindah tempat tinggal akan lebih sehat dan stabil, hal ini penting mengingat masa depan yang tidak pasti akibat perubahan iklim," kata Mar.
Rekan penulis Rob Guldemond, Direktur Conservation Ecological Research Unit (CERU) di Universitas Pretoria, Afrika Selatan menyatakan temuan ini adalah analisis paling komprehensif mengenai tingkat pertumbuhan populasi mamalia besar di dunia.
Secara keseluruhan, hasil survei ini positif: Jumlah gajah saat ini sama dengan jumlah gajah pada 25 tahun yang lalu.
"Ini sebuah kemenangan konservasi yang langka di saat planet ini dengan cepat kehilangan keanekaragaman hayati," kata Guldemond seperti dikutip dari  Science Daily.Â