Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Belajar dari Menurunannya Panen Madu di Amerika Serikat

6 Januari 2024   22:48 Diperbarui: 6 Januari 2024   23:16 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: https://theecologist.org/2019/aug/21/eating-honey-bad-bees 

Pada Awal Januari 2024, tim peneliti dari Universitas Pennsylvania menyampaikan penggunaan herbisida, berkurang program konservasi lahan yang mendukung penyerbukan,  hingga anomali cuaca tahunan berdampak  pada penurunan panen madu di Amerika Serikat mengalami penurunan sejak 1990-an.

Mereka menggunakan database  sumber terbuka termasuk yang dioperasikan oleh Layanan Statistik Pertanian Nasional Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) dan Badan Layanan Pertanian USDA.

Data itu mencakup informasi seperti rata-rata hasil madu per koloni lebah madu, penggunaan lahan, penggunaan herbisida.  Iklim, anomali cuaca dan produktivitas tanah di Amerika Serikat.

Para peneliti menemukan bahwa kondisi iklim dan produktivitas tanah  merupakan beberapa faktor terpenting dalam memperkirakan hasil madu.

Negara-negara bagian di daerah hangat dan dingin menghasilkan hasil madu yang lebih tinggi bila mereka memiliki tanah yang produktif.

Kondisi tanah dan iklim eco-regional menentukan tingkat produksi madu.  Sementara perubahan penggunaan lahan, penggunaan herbisida dan cuaca memengaruhi jumlah produksi madu pada tahun tertentu, demikian kesimpulan para peneliti.

Gabriela Quinlan, penulis utama studi ini dan peneliti pascadoktoral National Science Foundation (NSF) di Departemen Entomologi dan Pusat Penelitian Penyerbuk Universitas Pennsylvania mengatakan   perubahan iklim menjadi semakin terkait dengan hasil madu dalam data setelah tahun 1992.

"Tidak jelas bagaimana perubahan iklim akan terus mempengaruhi produksi madu, namun temuan kami dapat membantu memprediksi perubahan ini," kata Quinlan seperti dikutip dari Situs Universitas Pennsylvania 

Quinlan mencontohkan sumber daya penyerbuk mungkin menurun di Great Plains seiring dengan menghangatnya iklim dan menjadi lebih moderat.

"Sementara sumber daya mungkin meningkat di Atlantik tengah karena kondisi menjadi lebih panas,"  uimbuhnya.

Bagi Quinlan, salah satu temuan paling menarik adalah pentingnya produktivitas tanah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun