Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Awal Januari 2024, Status Gunung Lewotobi Laki-laki Naik ke Level Siaga

2 Januari 2024   20:56 Diperbarui: 2 Januari 2024   20:59 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gunungapi Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, NTT, mengeluarkan abu vulkanik berwarna putih-kelabu saat erupsi pada Senin (1/1). FOTO: PVMBG

Pengamatan yang dilakukan Puat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terhadap Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores, Nusa Tenggara Timur menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik.

Pengamatan sejak 1 Desember 2023 hingga 1 Januari 2024 memperlihatkan  adanya asap kawah utama berwarna putih, kelabu dan hitam dengan intensitas sedang hingga tebal tinggi sekitar 100-800 meter dari puncak.

Pascaerupsi tanggal 23 Desember 2023 teramati adanya rekahan di sebelah barat laut puncak sepanjang 160 meter dan mengeluarkan asap putih tebal tinggi 300 meter.

Pada 1 Januari 2024  PVMBG  mengamati adanya pusat erupsi baru yang berasal dari rekahan di sebelah tenggara-selatan puncak gunung Lewotobi Lak-Laki.

Pada hari itu terjadi letusan dengan tinggi 1.000-1.500 meter dari puncak. Kolom abu letusan berwarna putih, kelabu hingga hitam.

Dari pengamatan instrumental, telah terjadi 5 kali gempa letusan/erupsi, 44 kali gempa hembusan, 3 kali harmonik, 1 kali gempa tremor non-harmonik, 7 kali gempa tornillo, 20 kali gempa vulkanik dangkal, 113 kali gempa vulkanik dalam, 42 kali gempa tektonik lokal, 79 kali gempa tektonik jauh dan gempa tremor menerus dengan amplitudo maksimal 2-5.1 mm dominan 3.7 mm.

Pada 1 Januari 2024 pukul 00.03 WITA terjadi peningkatan gempa tremor menerus dengan amplitudi mencapai 7 mm.

Atas dasar itu, PVMBG kemudian menaikkan status gunung menjadi level III atau 'Siaga'.

Dengan naiknya status ini,  otoritas memberikan  rekomendasi  melarang masyarakat melakukan aktivitas dalam radius 3 km dari pusat erupsi.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Flores Timur bergerak cepat turun ke lapangan  melakukan pemantauan dan  kaji cepat.

BPBD mendirikan tenda pengungsi, menyerahkan logistik maupun pembagian masker dan selimut kepada masyarakat.

Tim BPBD membersihkan jalan dari sebaran abu vulkanik menggunakan mobil tangki air.

Hasil kaji cepat sementara per 1 Januari 2024, sebanyak 1.185 warga Desa Boru, Kecamatan Wilanggitang, yang terdiri dari 554 laki-laki dan 611 perempuan telah mengungsi ke beberapa titik.

Mereka bergerak ke rumah kerabat, posko pengungsian termasuk tenda mandiri yang ada di kebun warga.

Adapun di wilayah Desa Konga, ada sebanyak 328 warga yang terdiri dari 224 dewasa, 79 anak dan 25 balita mengungsi setelah terdampak erupsi.

Jika ditotal, ada sebanyak 5 desa di Kecamatan Wulanggitang dan 2 desa di Kecamatan Ile Bura yang terdampak erupsi.

Dua kecamatan tersebut berdekatan dengan puncak kawah. Hujan abu vulkanik masih sering terjadi di dua wilayah kecamatan tersebut jika terjadi erupsi, tergantung arah mata angin.

Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Kabupaten Flores Timur, Avi Hallan  menyampaikan dengan masifnya pengungsian mandiri oleh warga, BPBD Kabupaten Flores Timur bersama tim gabungan membantu mengarahkan pengungsi untuk menempati tenda terpusat.

Hal ini dilakukan  untuk memudahkan monitoring dan penangannya.

Dapur umum untuk pengungsi Foto: Humas BNPB.
Dapur umum untuk pengungsi Foto: Humas BNPB.

Di samping itu, Tim Tagana dari Dinas Sosial juga mendirkan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan permakanan bagi pengungsi maupun tim yang bertugas.

Adapun kondisi mutakhir, abu dan debu vulkanik masih terlihat jelas dan menyebar ke berbagai titik, termasuk di tenda pengungsian warga.

BPBD Kabupaten Flore Timur meminta  masyarakat agar tetap menggunakan masker jika beraktivitas di luar demi mencegah penyakit infeksi saluran pernafasan akut (ISPA).

Lebih lanjut, BPBD Kabupaten Flores juga melakukan antisipasi dan kesiapsiagaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi akibat peningkatan curah hujan tinggi di musim penghujan seperti banjir bandang, tanah longsor, banjir lahar dingin, banjir rob dan sebagainya.

Terkait kebutuhan mendesak, BPBD Kabupaten Flores Timur melaporkan bahwa barang yang paling dibutuhkan berupa masker, tenda keluarga dan logistik serta peralatan launnya.

Irvan Sjafari

Sumber: Keterangan Tertulis BNPB

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun