"Anak-anak masih tinggal di tenda karena rumahnya belum dibangun kembali," katanya.
Perubahan iklim telah menyebabkan hujan lebat di rumah Nafiso yang berusia 16 tahun di Mogadishu, Somalia.
Banjir berarti tidak masuk sekolah selama beberapa hari dalam beberapa bulan terakhir.
Kekeringan membawa panas ekstrem yang berarti rumah beratap seng milik keluarganya menjadi sangat panas.
"Beberapa anak kecil harus dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan," katanya.
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa dampak perubahan iklim terhadap anak-anak multi dimensi.
Laporan yang dirilis oleh American Psychological Association dan ecoAmerica mengungkapkan perubahan iklim menimbulkan ancaman khusus bagi anak-anak dan remaja, dimulai sebelum lahir dan berpotensi mengganggu perkembangan normal sistem fisiologis,.
Ancaman juga menyangkut  kemampuan kognitif, dan keterampilan emosional dengan cara yang terkadang tidak dapat diubah.
Dalam laporan bertajul Mental dan Perubahan Iklim: Anak-Anak dan Remaja dirilis pada  2023 disebutkan faktor perkembangan anak, kesehatan orang tua, tingkat depresi dan bunuh diri.
Begitu juga dengan risiko, kecemasan, rasisme, kemiskinan, keamanan perumahan, nutrisi yang memadai dan akses terhadap perawatan medis.
Direktur Eksekutif EcoAmerica Meighen Speiser dan salah satu penulis laporan ini menuturkan dampak akut perubahan iklim, seperti bencana cuaca, dapat menyebabkan trauma dan gangguan stres pasca trauma dalam jangka pendek.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya