Pada waktu ini Lilis Suwarsih membuka warung nasi kuliner Sunda yang kelak diteruskan anaknya Ita yang saat ini kondang disebut Saung Teh Ita. Warung yang punya tiga lokasi di tempat yang sama itu buka 24 jam dan selalu ramai.
Warung itu menawarkan puluhan menu, mulai dari beberapa jenis ikan, udang hingga ayam.
Nasinya adalah nasi merah yang dinilai mampu mengontrol kadar gula dan menjaga tulang.
Bagaimana rasanya? Gurih. Ayam gorengnya sebetulnya rata-rata kuliner Sunda. Sambelnya pedas hingga dicocol sedikit saja sudah terasa. Penyajian dilengkapi potongan jeruk nipis.Â
Baca: KoridorÂ
Bagaimana dengan ayam goreng pop?  Sebetulnya saya merindukan ayam goreng pop Simpang  Raya di Cipanas.
Sewaktu saya masih kecil diajak orangtua lewat jalur Puncak (sebelum Cipularang) atau naik suburban dengan kakak ibu kalau ke Bandung mampir di sana.
Rasanya gurih dan membuat saya menjadikannya hidangan favorit. Â Hingga saat ini tidak ada yang mengalahkan rasanya, menurut saya.
Entah berapa varian ayam goreng Jawa dan Sunda. Â Belum lagi pecel ayam kaki lima yang biasanya disajikan dengan nasi uduk.
Namun kesan saya nggak jauh beda antara warung kaki lima pecel ayam  yang tersebar di seluruh  Jakarta bahkan di kota lain.
Saya tidak pernah menemukan warung pecel ayam (pecel lele) sewaktu masih kecil dan baru mencicipi pada 2000-an di kawasan Salemba.