Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Dua Pendatang Misterius, Bagian Satu

30 November 2023   21:39 Diperbarui: 30 November 2023   21:54 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tetapi begitu keduanya seperti membuka selubung muncul sebuah otopet terlipat, namun ketika dibuka  panjang. Di belakang otopet ada tas besar entah isinya apa.

"Berdiri saja Adinda! Kamu yang mengemudi, saya yang jaga Tante di belakang!"

"Mobil Tante ditinggal?"

"Jangan khawatir Tante!"  keduanya memencet sebuah tombol diperisai mereka dan keluar cahaya kuning keemasan. Kemudian cahaya itu menghilang. "Nggak seorang pun yang bisa masuk mobil, mereka akan membentur dinding tak terlihat!"

Dengan gemetar Emma digiring naik semacam otopet dan sang cewek memencet tombol muncul pagar pengaman kekuningan dan kemudian menghilang bersama otopet itu.  Seolah ketiganya terbang berdiri tiga meter di atas tanah dengan kecepatan tinggi dan kemudian mereka tak tampak.

Tahu-tahu Emma sudah berada di halaman rumahnya. Keduanya dengan tangkas melipat otopet mereka dan menaruhnya di dinding garasi.

Ayah dan ibunya teperanjat bukan main. Mereka menanti Emma dengan cemas.  "Dari mana kamu? Mobil di mana? Siapa mereka!"

"Saya Adinda Oma dan Opa dan ini Ananda kakakku!"

"Mustahil, kalian anaknya Sundar dan Rivai, mirip sekali?" Sang Ibu nyaris pingsan. "Mereka baru saja hilang setahun lalu?"

"Setahun waktu Bumi, Oma, Oma dan Tante Emma!  Tapi Papa dan Mama sudah dua puluh tahun di sana!" Keduanya menunjuk langit yang penuh bintang.

"Kami diantar Hiyang ke Bumi melalui lubang cacing dengan waktu setahun setelah hilangnya tetehnya dan suaminya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun