Novel itu juga bercerita petulangan Gardientje tersesat bersama Hanneke dan temannya di hutan sekitar Sukabumi hingga wisata ke Tangkuban Perahu. Â Sekalipun ada tanda tanya bagi saya bukankah waktu itu di Jawa Barat sedang ramai pemberontakan Darul Islam dan perampokan yang mengancam onderneiming, mengapa tidak ada tentara dalam novel ini? Mungkin karena novel anak-anak.
Novel setebal 127 halaman berakhir dengan pindahnya keluarga Gardientje ke Manado. Sang Ayah rupanya pindah tugas di sana. Namun gambaran yang diberikan tentang situasi memberikan referensi yang menarik bagaimana kehidupan masyarakat kota Bandung dari sudut orang Eropa pd 1950-an
Irvan Sjafari
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H