Pesawat Guru Minda berangkat dengan kecepatan tinggi dan tak lama tiba di lubang cacing menuju lokasi Bumi. Â Aku sudah membawa Riwayat hidup Si Cantiek yang ditulis IS di balik bukunya sejak dia lahir hingga 2023.
"Mengapa kamu ikut Chiara?"
"Lah, aku ingin tahu seperti apa cewek yang membuat si penulis jatuh cinta?"
Umima tersenyum dan tetap konsentrasi pada kemudinya. "Jujur aku juga!"
Pesawat melaju cepat untuk tiba pada Minggu, 5 November 2023, waktu Bumi. Tiba-tiba ada sesuatu yang menabrak kami dari arah belakang, entah siapa. Umima terkejut dan berusaha mengendalikan kemudi.
Tabrakan itu menyebabkan waktu di kolom tahun bergeser begitu juga tempatnya. Â Guru Minda mendarat malam hari di sebuah danau yang tidak terlalu dalam.
"Siapa yang menabrak kita?" cetus Umima kesal.
Dia melihat dashboard, tetap Minggu 5 November hanya tahun 2000, bukan di Batu, tetapi di sebuah danau di kawasan Depok. "Jauh sekali dari Batu, kita bisa pakai sepeda Maurizia berkecepatan tinggi. Â Tetap butuh waktu dua belas jam."
Aku tersenyum dan melihat tablet virtual yang berisi catatan IS tentang Si Cantiek. "Nggak juga, Si Cantiek sedang kuliah di Jurusan Sejarah FIB Universitas Indonesia, Depok. Â Dia tinggal di sekitar kampusnya bersama kedua orangtuanya.
"Jadi besok kamu kasihkan bunga tanda cinta itu. Sementara baik yang diberikan bunga maupun pemberinya sama-sama belum kenal?" tanya Chiara.