Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Lewat Omah Refill, Kadulipah Ajak Warga Kediri Belanja Tanpa Nyampah

19 Oktober 2023   22:32 Diperbarui: 20 Oktober 2023   06:22 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kegiatan ini disambut dengan bangga oleh Lurah Tempurejo.  Dia berharapsetelah adanya Refill Store masyarakat di kelurahan Tempurejo dapat membiasakan gaya hidup minim sampah.

"Sayamenghimbau ketua RT dan RW untuk membawa botol minum ketika rapat di kelurahan" ucap Oryza selaku Lurah Tempurejo, Kota Kediri.

Bukan Hal Baru

Di sejumlah negara toko isi ulang bukan hal baru.  Di Amerika Serikat, toko isi ulang cenderung merupakan toko kecil dan mandiri yang menjual produk perawatan pribadi tanpa kemasan, seperti sampo, sabun mandi, dan sabun tangan, serta produk rumah tangga, seperti deterjen dan pembersih serbaguna. Pembeli membawa wadahnya sendiri.

Beberapa toko juga menyediakan makanan (kacang-kacangan, pasta, buah-buahan kering, rempah-rempah, makanan ringan).  Biasanya toko isi ulang menjual produk ramah lingkungan lainnya, seperti kantong kotoran anjing yang dapat terurai secara hayati, penyaring kopi yang dapat digunakan kembali, dan cetakan es pop baja tahan karat.

Di antara mereka terdapat Deanna Taylor-Heacock, seorang ibu rumah tangga di Maplewood, New Jersey, gemar  berbelanja dari pengecer besar sebulan sekali untuk semua perlengkapan rumah tangganya. Namun pada Januari 2018, dia mendapat pencerahan. "Saya tidak hanya terkejut dengan uang yang saya belanjakan, tapi pada dasarnya saya juga membeli sampah untuk bulan depan," katanya pada Washington Post 

Dia  merasa terjebak dengan botol plastik berisi sampo, deterjen, dan losion, padahal yang dia butuhkan hanyalah produk di dalamnya.  Akhirnya dia kemudian membuka toko isi ulang pertama di negera bagian AS tersebut.  

Pertanyaannya apakah semua produsen bersedia menjawab tren dan tantangan zaman ini dengan menyiapkan produk isi ulang?

Irvan Sjafari

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun