Kegiatan ini disambut dengan bangga oleh Lurah Tempurejo. Â Dia berharapsetelah adanya Refill Store masyarakat di kelurahan Tempurejo dapat membiasakan gaya hidup minim sampah.
"Sayamenghimbau ketua RT dan RW untuk membawa botol minum ketika rapat di kelurahan" ucap Oryza selaku Lurah Tempurejo, Kota Kediri.
Bukan Hal Baru
Di sejumlah negara toko isi ulang bukan hal baru. Â Di Amerika Serikat, toko isi ulang cenderung merupakan toko kecil dan mandiri yang menjual produk perawatan pribadi tanpa kemasan, seperti sampo, sabun mandi, dan sabun tangan, serta produk rumah tangga, seperti deterjen dan pembersih serbaguna. Pembeli membawa wadahnya sendiri.
Beberapa toko juga menyediakan makanan (kacang-kacangan, pasta, buah-buahan kering, rempah-rempah, makanan ringan). Â Biasanya toko isi ulang menjual produk ramah lingkungan lainnya, seperti kantong kotoran anjing yang dapat terurai secara hayati, penyaring kopi yang dapat digunakan kembali, dan cetakan es pop baja tahan karat.
Di antara mereka terdapat Deanna Taylor-Heacock, seorang ibu rumah tangga di Maplewood, New Jersey, gemar  berbelanja dari pengecer besar sebulan sekali untuk semua perlengkapan rumah tangganya. Namun pada Januari 2018, dia mendapat pencerahan. "Saya tidak hanya terkejut dengan uang yang saya belanjakan, tapi pada dasarnya saya juga membeli sampah untuk bulan depan," katanya pada Washington PostÂ
Dia  merasa terjebak dengan botol plastik berisi sampo, deterjen, dan losion, padahal yang dia butuhkan hanyalah produk di dalamnya.  Akhirnya dia kemudian membuka toko isi ulang pertama di negera bagian AS tersebut. Â
Pertanyaannya apakah semua produsen bersedia menjawab tren dan tantangan zaman ini dengan menyiapkan produk isi ulang?
Irvan Sjafari
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H