Tahun 1990 memang awal karirnya bersinar. Pada tahun itu dia masih berusia 15 tahun ketika berbagai media cetak memelihnya  sebagai bintang tahun 1990.  Setelah membintangi film Lupus IV, misalnya, Nike tampil lagi di depan kamera dalam film Olga. Jadwal show-nya pun cukup ketat. Paling tidak dalam satu minggu, ia harus tampil dua kali.
"Tak terbayangkan, putri bungsu saya ini bisa menyanyi dan memperoleh bayaran sedemikian besar. Gaji saya sendiri hanya sepersekiannya," kata sang ayah, yang karyawan PJKA kepada Kompas, 6 Januari 1991.
Pada 3 November 1991  Nike Ardila (15) mengikuti  Festival Lagu Populer Asia di Shanghai. Dia bertanding dalam kategori New Singer Contest dan membawakan hitsnya bertajuk Bintang Kehidupan. Hasilnya  debutannya sangat membanggakan, meraih Juara II seperti diberitakan Kompas 7 November 1991. Nike meraup hadiah 200 ribu Yen.
Sejarawan dari Jurusan Pendidikan Ilmu Sejarah dari Universitas Negeri Surabaya Ichvani Nur Rahmadani dalam tulisannya bertajuk "Perkembangan Musik Rock Nike Ardilla 1984-1985" dalam Jurnal Avatara e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 3, No. 3, Oktober 2015 Â mengungkapkan Nike Ardilla sejak awal dipersiapkan untuk menjadi penerus Nicky Astria.
Pada perkembangannya, lain Nicky Astria lain pula Nike Ardilla, mereka memiliki perbedaan genre walaupun masih menggunakan unsur genre rock yaitu jika pada Nicky Astria lebih condong ke jenis musik rock. Jika pada karakter suara Nike Ardilla juga melengking sama dengan Lady Rocker lainnya namun perbedaannya karakter suara Nike Ardilla masih jernih dan tergolong merdu serta mudah dikenali.
Genre Nike Ardilla sebenarnya adalah pop, tetapi perkembangan karir musiknya mengantarkan Nike Ardilla populer dengan lagu-lagu bergenre PopRock. Musik-musik Nike Ardilla tidak terpaku oleh satu jenis musik saja seperti subgenre PopRock yang selalu dikaitkan dengan lagu-lagu Nike Ardilla. Karakter lagu-lagu Nike Ardilla jika didengarkan memang kadang terdengar mellow.Â
Karakter yang khas ini rupanya yang membuat suara Nike tidak lekang dimakan zaman. Dia menjadi bagian dari perjalanan musik rock di Indonesia, khususnya di kota Bandung yang punya banyak subgenrenya.
Fan BaseÂ
Bukti nyata bahwa rocker pop tersebut masih mempunyai kekuatan ialah fan basenya yang mampu bertahan lebih dari tiga puluh tahun. Â Sejarah membuktikan eksistensi seorang penyanyi atau pun grup musik terletak kepada kemampuannya memikat penggemarnya, hal itu terjadi misalnya pada band rock asal Inggris The Beatles.
Di Indonesia terdapat sejumlah band yang mencover lagu-lagu band tersebut, sekalipun band itu sudah tidak aktif lagi dan berapa personelnya sudah meninggal. Masing-masing band termasuk punya penggemarnya dan sudah pasti penggemar The Beatles.Â
Sejumlah lagu band itu milik sepanjang masa seperti Imagine, Let It Be, karena makna yang mendalam. Â Lagu Imagine bukan hanya lagu cinta tetapi lagu perdamaian. Sementara lagu Let It Be berbicara tentang ketegaran.