Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Nike Ardilla, Abadinya Sang Bintang Kehidupan

9 Oktober 2023   22:35 Diperbarui: 9 Oktober 2023   22:38 628
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inphttp://indolawas.blogspot.com/2008/05/nike-ardilla-bintang-kehidupan.htmlut sumber gambar

Secara umum era 1990-an dalam sejarah, dari sudut teknologi ialah era transisi dari analog ke digitalisasi. Ponsel dan internet baru dikenal dan menjadi "barang mewah".  Pada era itu televisi swasta booming memberikan kesempatan luas bagi mereka yang ingin berkarir di jagat hiburan, baik sebagai penyanyi maupun di dunia akting bahkan keduanya.

Bandung juga mengalami perubahan di antaranya munculnya mal untuk pertama kalinya, Bandung Indah Plaza, mendukung kawasan Purnawarman dengan toko Buku Gramedia dengan cepat membuat kawasan Merdeka menggeser kawasan Alun-alun Timur sebagai pusat gaya hidup. Distro-distro pun menjadi tren.  Sementara untuk musik GOR Saparua menjadi sentra utamanya.

Radio-radio menjadi booming, seperti Ardan, OZ, MGT, GMR, Baramuda memberikan kesempatan bagi penyanyi untuk mempromosikan lagu dan para penggemarnya bisa melakukan permintaan.  Pada saat inilah band-band indie bermunculan dari berbagai genre,mulai dari Burgerkill hingga Cokelat. Nike Ardilla muncul bersama  sejumlah penyanyi dalam gelombang era 1990-an ini.  


Dari Nike Ratnadilla ke Nike Ardilla

Pada 1987, Nike diajak ibunya ke Himpunan Artis Penyanyi Musisi Indonesia (HAPMi) asuhan Jajat Paramor. Ketika itu ia msih menggunaan nama Nike Ratnadilla.  Ia kemudin dipertemukan oleh Deni Kantong selaku guru vokal dan Denny Sabri selaku manajernya. Pertemuan Nike Ratnadilla dengan Denny Sabri membuahkan nama yang baru yaitu Nike Astrina.

Nike Astrina akhirnya menjadi seorang penyanyi melalui  tangan Denny Sabri dan merilis single "Lupa Diri" yang  masuk pada album keroyokan "Bandung Rock Power" pada 1987, akan tetapi single tersebut belum melambungkan namanya.

Sekitar 1988, Nike rekaman album solo pertamanya di label JK Record. Saat itu ia masih menggunakan nama panggung Nike Astrina. Namun album itu tidak jadi dirilis karena Nike dianggap masih dibawah umur. Fakta uniknya album tersebut baru dirilis pada 2013.

Pada 1989 ia dipertemukan oleh musisi Deddy Dores dan merilis album slow rock pertamanya yang bertajuk Seberkas Sinar dan namanya mulai terangkat hingga mengganti nama panggungnya menjadi NIke Ardilla. 

Juara Favorit Gadis Sampul 1990 ini  mempunyai vokal yang kuat dan lagu-lagu yang bermakna. Dia sering kali menyanyikan lagu-lagu dengan tema percintaan, kesedihan, dan kehidupan remaja yang memikat banyak pendengar. 

Single utamanya, yang juga berjudul "Seberkas Sinar", menjadi lagu yang sangat populer dan mengangkat nama Nike Ardilla. Suaranya yang kuat dan emosional, serta penampilannya yang karismatik, membuatnya menjadi idola bagi banyak penggemar musik di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun