Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Nike Ardilla, Abadinya Sang Bintang Kehidupan

9 Oktober 2023   22:35 Diperbarui: 9 Oktober 2023   22:38 628
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hadirnya Nike Ardilla The Series produksi Aletta Pictures  dan menurut rencana  tayang secara streaming di Stro TV pada Oktober ini membuktikan pelantun Bintang Kehidupan itu mempunyai daya tarik kuat  lintas generasi. Mengapa?

Dalam trailernya, jelas serial streaming ini mencoba mengupas kehidupan Nike di panggung hingga kehidupan sehari-hari. Bagaimana dia tertidur ketika jam pelajaran karena kesibukannya menyanyi, menjadi omongan dan cibiran ada artis di sekolah. 

"Musik adalah kebahagian buat Nike," demikian narasi Nike yang diperankan Zoe Abbas Jackson.  Dalam trailer juga ada kata kunci capek, lelah dalam dialog-dialognya kemungkinan menggambarkan pada kehidupan Nike.

Rumor pembuatan film layar lebarnya bahkan sudah beredar di media sosial sejak beberapa tahun sebelumnya. Namun belum pernah terbukti benar-benar terlaksana.

Bagi saya sendiri ada tiga penyanyi perempuan asal Bandung yang punya tempat yang spesial, baik secara pribadi maupun sepanjang sejarah romantis, kognitif dan emosional dengan kota kembang ini.

Dua di antaranya dipastikan mendapat tempat spesial dalam rencana penulisan sejarah Bandung versi pribadi, yang kalau tak ada aral melintang saya coba bukukan. Sementara yang ketiga saya pernah tulis di Kompasiana dan masih saya amati perkembangannya.

Perjalanan karir musik maupan kisah hidup mereka pas untuk menggambarkan secara romantis kota Bandung dan lagu-lagunya  mendapat tempat di hati saya karena mempunyai makna, bahkan beberapa di antaranya mewakili saya.

Yang pertama adalah Yura Yunita, yang tumbuh di era 2010-an dan yang kedua adalah Raden Rara Nike Ratnadilla Kusnadi atau dikenal sebagai Nike Ardilla di era 1990-an.  Menurut saya pribadi sejarah romantis Bandung terbagi dalam berapa babak, yaitu era 1930-an, 1950-an, 1970-an, 1990-an dan 2010-an.

Kalau Yura Yunita sudah banyak saya tulis di Kompasiana, namun yang saya kasih contoh adalah tulisan saya pertama tentang Yura pada 2014 berangkat dari keyakinan saya, bahwa dia akan besar. 

Sementara Nike Ardilla hanya sekali kalau tidak salah, dari keyakinan saya walaupun penyanyi meninggal muda akibat kecelakaan pada 19 Maret 1995, tetapi dia akan tetap "hidup". Dia meninggal dalam usia 19 tahun ketika sedang berada di puncak ketenarannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun