Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Masih Ada Peluang Bandung Jadi Kota Berkelanjutan

1 Oktober 2023   13:52 Diperbarui: 1 Oktober 2023   14:24 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Alun-alun Bandung-Foto: Irvan Sjafari

Begitu juga dengan sampah dengan peristiwa kebakaran TPA Sarimukti sekitar Agustus yang lalu, dampaknya sangat terasa bagi warga Kota Bandung. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran dalam pengelolaan atau penanganan sampah bagi warga Kota Bandung belum menunjukkan tingkat kesadaran tinggi.

Tentu hal ini pun dilatarbelakangi oleh belum optimalnya upaya pemerintah dalam pengelolaan sampah. Indikator yang paling mudah adalah bagaimana kondisi sungai di Kota Bandung masih semerawut dengan masalah sampah.

Untuk RTH, Rahmat mengatakan secara umum di Kota Bandung sudah mengalami peningkatan. Salah satunya adalah pengelolaan RTH kawasan Babakan Siliwangi. Konsep pengelolaan yang mampu membangun interaksi manusia dan alam perlu diadaptasikan di tempat-tempat lain.

Dengan adanya semacam koridor jembatan, mengurangi interaksi langsung yang berpotensi mengganggu tanaman atau pohon. Catatan bagi pengelola wilayah-wilayah RTH Kota Bandung dalam hal ini

"Pemkot  harus meningkatkan pengawasan dari dampak kekumuhan dan dampak sosial lainnya. Selain itu otoritas juga melakukan peningkatan sarana bagi edukasi warga," pungkasnya.

Penelitian yang dilakukan Wida Oktavia Suciyani dan  Arifha Nurhaliza Hinanti  dari Program Studi Manajemen Aset, Jurusan Administrasi Niaga, Politeknik Negeri Bandung dalam Jurnal Pondasi pada 2022 bertajuk "Analisis Pengembangan Aset Hutan Kota  Berdasarkan Kriteria Ruang Hijau Berkelanjutan" mengakui hal yang sama.  Menurut mereka Hutan Kota Babakan Siliwangi merupakan kawasan resapan air yang memiliki potensi  dalam pemenuhan fungsi RTH untuk ekologis, sosial, dan budaya di Kota Bandung.

Babakan Siliwangi- Foto: Irvan Sjafari
Babakan Siliwangi- Foto: Irvan Sjafari

Salah satu aspek yang dilihat adalah material yang digunakan untuk kedua entrance gate adalah berbahan dasar kayu. Material kayu dipilih karena dapat terurai  dengan mudah di alam dan bersifat renewable yang artinya ketersediaan kayu akan tetap ada selama pelestariannya tetap terjaga.

Adapun material yang digunakan pada walking/cycling  paths adalah permeable pavement. Permeable pavement dipilih karena material ini merupakan jenis perkerasan ramah lingkungan yang memungkinkan air hujan melewati  tanah di bawahnya sehingga dapat mengurangi genangan air.

Hanya saja pengelola harus melakukan  upaya mendukung efisiensi air, rainwater harvesting sistem atau sistem  pemanenan air hujan diterima secara luas sebagai alternatif yang andal. Pemkot juga bisa membuat sistem pengelolaan limbah adalah salah satu komponen indeks kota  hijau. Hutan kota yang berkelanjutan harus memberikan peluang dalam pemanfaatan limbah(Bagian Pertama dari Tiga Tulisan).

Irvan Sjafari

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun