Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Sekilas Kota Batu Pasca Penutupan TPA Tlekung

28 September 2023   00:08 Diperbarui: 28 September 2023   00:08 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pak Gondrong-Foto: Irvan Sjafari

Saya dan Doddy ko Wahyudi (kiri)-Foto: Koleks Irvan Sjafari
Saya dan Doddy ko Wahyudi (kiri)-Foto: Koleks Irvan Sjafari
Program adiwiyata sekolah, kegiatan komunitas, dan beberapa aktivis lingkungan sudah berusaha melaksanakan hal tersebut tetapi memang belum bisa terwujud secara konsisten di sebuah kawasan.

Namun selain sampah yang terpenting adalah menjaga mata air di kota ini, karena bukan saja untuk kebutuhan air Kota Batu, tetapi juga Malang Raya.  Dia sudah melacak sejumlah mata air dari 150-an menjadi 200-an titik mata air.  Dia khawatir-seperti halnya juga di Bandung-mata air ini bisa lenyap tertelan deru pembangunan pariwisata.

Pemandangan d Jalanan Kota Batu tampak bersih-Foto: Irvan Sjafari
Pemandangan d Jalanan Kota Batu tampak bersih-Foto: Irvan Sjafari

Praktis memang para aktivis lingkungan bergerak cepat agar masalah sampah tidak berlarut-larut. Dia menyesalkan kalangan anggota DPRD tidak terlalu banyak menganggap isu lingkungan hal yang penting.

Kota Batu masih punya potensi besar untuk jadi kota wisata. Sayang, waktu saya terlalu pendek.  Masih ada agrowisata apel yang disebut terancam perubahan iklim.  Masih ada Museum Transportasi. 

Saya pulang menjelang siang karena jadwal Jayabaya pada pukul 12.30.  Masih ada mengambil berapa foto di Malang sebelum memasuki kereta.  Rasanya saya ingin kembali ke Malang dan Batu untuk wisata yang lebih luas (Bagian Lima dari Lima Tulisan).

Irvan Sjafari

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun