Dia menyarankan agar kesenian Bantengan tetap eksis dan berkembang adalah dengan mengenalkan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya kepada generasi penerus.
"Hal ini menjadi pondasi awal serta mengembangkan kreativitas dengan berbagai kreasi menurut ciri khas daerah masing-masing, guna mengangkat kearifan lokal," papar Ebes.
Selain itu database kesenian Bantengan sangat diperlukan, agar dapat diperkenalkan kepada khalayak skala nasional bahkan internasional. Ke depan, jadi ditonjolkan nilai-nilai seninya.
Untuk pertunjukan rutin pihaknya mengikuti event "Ngarak Banteng 1 Suro Empu Supo" setiap tahun di bulan suro. Pada 2023 ini akan memasuki agenda tahunan yang ke 15. Event ini akan diikuti kelompok-kelompok Bantengan se-Malang raya bahkan luar Batu Malang juga ada.
Dalam satu tahun ada event besar di acara Festival Seribu Banteng yang diadakan di Kota Batu serta Ngarak Banteng 1 Suro di Songgoriti. Sanggar ini juga ikut festival-festival Skala Kota dan Kabupaten dan nasional guna sebagai visi misi mengenalkan kesenian bantengan.
Ebes menargetkan  kesenian bantengan menembus batas dan bisa berkolaborasi dengan kesenian lainya (Bagian Kedua dari Lima Tulisan).
Irvan Sjafari
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H