Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Petualangan Manuk Dadali (12, Mengejar Kumpeni)

7 Mei 2022   10:04 Diperbarui: 7 Mei 2022   10:13 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi-Foto: Irvan Sjafari,

Manuk Dadali terbang beriringan dan tiga Cakrawala-V.  Sementara di lautan kapal selam Nusantara berbentuk Pari juga melaju dengan kecepatan penuh bersama  tiga kapal perang Nusantara, di antaranya Kapal Pati Unus dengan pimpinan Kapten Bismo Winarno.

                                                                                                                 ***

Kapal pesiar Nyiur Melambai menelusuri pantai timur Pulau Kejora, nahkoda kapalnya bernama Amir Hamzah baru saja menghindari badai  hingga mereka tersasar mendekati garis perbatasan terlarang untuk sipil.

Rombongan Abang None Tanjung Jakarta yang sebetulnya bertujuan ke Gugus Tujuh Belas Pulau, favorit wisatawan Koloni Nusantara.  

Erwien Kusuma sebetulnya khawatir sejak kejadian di Tanjung Jakarta, tetapi Maudy Sumilar memaksanya. Lagipula dia memang naksir.  Apalagi rekannya Abdullah Rulliansyah dan Yasmine Kurniawati menyemangatinya.

"Masalahnya kita nggak izin Gubernur? Keadaan kan gawat di Timur sana. Luh nggak dengar kejadian di Kota Mahameru?" Erwien mengingatkan sahabatnya.

"Luh mau jadian nggak sama dokter cantik itu!" masih tergiang suara Rulli.

"Tenang, Maudy akan melindungimu!" celetuk Musa, seniornya di Jurusan Sejarah Bumi yang kini jadi awak Kapal Nyiur Melambai.  Dia sebetulnya yang mengompori para abang none Tanjung Jakarta itu untuk berlayar.

Lagipula di kapal ada beberapa tentara dan mantan tentara.  Hanya badai tidak mereka perhitungkan. Tapi Maudy Sang Petualang justru menikmatinya.  Dia tampak di haluan bersama Musa dan akhirnya Erwien Kusuma.

Irvan Sjafari

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun