"Termasuk dari negeri kami?" tanya Raya. "Paduka tahu soal suami saya Greg?"
"Dia diculik sewaktu meninggalkan wilayah kami. Â Mereka dibantu manusia yang bukan bermukim di planet ini," kata Ratu.
"Itu sebabnya kalian ingin melahirkan keturunan yang bisa seperti manusia beradaptasi di luar?" tanya Raya.
"Betul. Satu saat negeri ini akan diserang manusia dan juga mahluk lain. Selain kami punya tempat lain yang jauh dari sini, kami juga bersiap kalau punah ada yang bisa mewariskan kebudayaan dan nilai kami," tutur Ratu.
"Mengapa di Bumi ada cerita soal siren?"
Ratu mengangguk, "Dulu nenek moyang kami juga pernah ke planet asal kalian Bumi. Di bawa alien lain dan ditinggal di sana. Makanya ada dongeng siren di peradaban kalian. Kami sebenarnya ingin ke Bumi mencari tahu nenek moyang kami yang dibawa ke sana, keturunan seperti apa."
Mereka kemudian diajak ke perpustakaan mereka terdiri tulisan dengan tanda-tanda di atas karang dan daun yang awet. Seperti diukir. Â Hiyang menterjemahkannya kepada tujuh orang, Raya, Robin, Cynthia, Ciciek, Kapten Daud, serta seorang remaja yang ingin tahu.
"Paduka tahu Hiyang?" tanya Raya.
Ratu Siren mengangguk. "Justru karena mereka, kami percaya banyak manusia yang baik. Maaf kalau lancang menculik para lelaki kalian untuk keberlangsungan kami."
Tiba-tiba ada sesuatu menarik perhatiannya.
"Sudah jangan tunjukan wujud manusia kepada anak itu! Mengambil manusia jadi pasanganmu ada aturannya!" bentak Ratu Siren pada sesosok siren remaja yang merayu dan menghipnotis seorang remaja pria.Â