Sebetulnya ada film lain terkait soal keperawanan, yaitu "Virgin 2" (2009)  "Virgin 3" (2011)  hingga "Not For Sale" (2010) ketiganya karya Nayato Fio Nuala.  Dyestari  Dyanutami dalam tulisannya "Konserfatisme dan Keperawanan" dalam Film Remaja" dimuat di "Unair News" tayang pada  3 Januari 2016 menggambarkan diskursi keperawanan sebagai identitas perempuan Indonesia yang diagungkan ditunjukkan dengan tingginya 'harga' yang rela dibayarkan oleh pria paruh baya.
Dalam film remaja di Indonesia menurut pengamatannya, keperawanan muncul sebagai indikator dari 'perempuan baik-baik'. Para tokohnya perawan lugu yang mudah dijebak oleh laki-laki bahkan tidak menguasai cara bersosialisasi dengan laki-laki.Â
Untungnya sudah muncul serial web "The Virgin" dan "Yuni" yang akhirnya memberikan warna lain  soal pertanyaan tentang keperawanan.
Irvan Sjafari
Kredit Foto Lengkap:
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H