Boneka dan Spiritual
Pada bagian atas disinggung bahwa boneka pada kebudayan Indian terkait ritual. Ada yang disebut sebagai kachina, Hopi katsina, dalam agama tradisional suku Indian Pueblo di Amerika Utara, salah satu dari lebih dari 500 makhluk roh dewa dan leluhur yang berinteraksi dengan manusia. Setiap budaya Pueblo memiliki bentuk dan variasi kachinas yang berbeda.
Masyarakat Indian meyakini Kachinas  tinggal bersama suku mereka selama setengah tahun setiap tahunnya. Mereka akan membiarkan diri mereka terlihat oleh sebuah komunitas jika laki-lakinya melakukan ritual tradisional dengan benar sambil mengenakan topeng kachina dan tanda kebesaran lainnya. Roh-makhluk yang digambarkan pada topeng dianggap benar-benar hadir dengan atau di dalam pemain, untuk sementara mengubahnya.
Kachinas juga digambarkan dalam boneka kayu berukir kecil dengan ornamen berat, yang secara tradisional dibuat oleh laki-laki dari suatu suku dan disajikan kepada anak perempuan; anak laki-laki menerima busur dan anak panah.
Boneka kayu ini digunakan untuk mengajarkan identitas Kachinas dan simbolisme religi mereka. Identitas arwah tidak tergambar dari bentuk tubuh boneka yang biasanya sederhana dan rata, tetapi terutama oleh warna yang diaplikasikan dan bulu yang rumit, kulit, dan terkadang ornamen kain pada topengnya.
Boneka dalam Fiksi dan Film
Boneka menjadi tema horor bukan hal yang baru.  Pada pertengahan 1975 ada film televisi yang bertajuk  "Trilogy of Teror "  tentang "Boneka Fetish Zuni." ,semacam boneka suku yang tampak mengerika yang mengejar penghuni sebuah apartemen.
Tokoh utamanya seorang perempuan digigit oleh boneka setan tersebut dan akhirnya menjelma menjadi setan dalam boneka tersebut. Â Jadi kalau ada film horor kontemporer setan dari boneka yang merasuki manusia bukan hal yang baru. Â Secara sinematografi, tentu terasa kasar bagi penonton sekarang tetapi pada masanya menakutkan.
Namun bagi saya hanya ada satu serial televisi dari sineas Alfred Hitchcock (1899-1980) terkait boneka yang justru paling menakutkan di antara semua serial pria yang kerap mengucapkan "Good Evening "ini dalam intronya ialah yang bertajuk "Where The Woodbine Twineth", diproduksi 1965 dan diputar di TVRI 1970-an.
Ceritanya masih saya ingat seorang anak yatim Eva diasuh oleh seorang kapten kapal di Sungai Mississipi dan perawat bernama Nell. Â Suatu ketika Eva mendapatkan boneka dengan sosok perempuan negro, bernama Numa. Â
Suatu ketika dia mendapatkan seorang gadis kulit hitam bermain bersama Eva di halaman belakang dan diusirnya. Namun ketika  Nell menemukan  boneka di kotak Numa berubah menjadi boneka perempuan kulit putih wajahnya seperti Eva. Kesannya mereka bertukar tempat.