Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Alien, Bencana, atau Virus? Kiamat dalam Film Fiksi Ilmiah Amerika

5 September 2021   21:29 Diperbarui: 6 September 2021   19:46 1245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu adegan dalam film "The Tomorrow War" (2021). Sumber: Rotten Tomatoes via Kompas.com

Belum ada film yang saya temukan bahwa kepunahan manusia diakibatkan oleh matinya Sang Surya. Alasan yang lebih masuk akal, karena ketika matahari tidak lagi bersinar maka seluruh kehidupan akan punah. Mungkin ada yang saya tidak ketahui.

Yang setahu saya  ada sebuah serial dalam film  "Star Trek: The Next Generation"   yang dibintangi Patrick Stewart sebagai Kapten Jean Luc Picard,  yang diajak tamasya melalui suatu alat yang masuk ke otak,  oleh sekelompok manusia dari sebuah planet sebelum punah karena mataharinya mati. 

Saya terkesan dan tersentuh dengan serial ini karena menjelang kepunahannya, masyarakat di planet itu ingin manusia di planet lain tahu tentang peradabannya.

Yang juga menjadi isu apa akibatnya kalau es di Kutub Utara maupun Selatan mencair. Kevin Cosner menjawabnya dalam "Waterworld" (1995). Film yang menceritakan peradaban (negara) runtuh, ekonomi runtuh, kehidupan berjalan dengan sistem barter dan dalam keputusasaan, hal-hal klenik adanya harapan kehidupan yang baik di suatu tempat  di kelompok manusia yang dalam film ini pada seorang anak kecil. Lagi-lagi kemanusiaan menjadi hal yang langka,

Bencana Akibat Perang Nukir

Bagaimana kalau Bumi menjadi gersang karena perubahan esktrem  lingkungan atau karena perang nuklir? "The Road" (2009) adalah di antaranya. Walaupun tidak jelas apa penyebab masti perubahan lingkungan? Apakah jatuhnya meteor atau memang iklimnya rusak, atau karena dampak perang nuklir yang mengakibatkan musim dingin nuklir.

Tapi turunnya debu seperti hujan, pohon-pohon yang mati (tanpa daun), serta padang tandus dan kota terbengkalai benar-benar memberikan deskripsi mengerikan. Manusia yang tersisa terpecah-pecah dan harus bertahan hidup dengan memangsa apa saja, kucing bahkan sesama manusia.

Pada 1980-an, ketika perang dingin masih berlangsung antara Amerika Serikat dan Uni Sovet dengan masing sekutunya  beberapa film televisi tentang akibat nuklir menghantam kota dirilis mulai dari "Day After" (1983), bagaimana nuklir menghantam Kansas City dan "Threads" (1984)  ketika kota Sheffiled di utara Inggris.

Bagaimana rasanya nuklir jatuh? Ya, dalam "Day After",  kiamat dimulai menjelang jam empat sore, di mana lalu lintas sedang ramainya, listrik dan  mobil mendadak mati karena imbas elektromagnetik, orang-orang berlarian dan buum, semua di permukaan disapu api.  

Namun adegan akhir "Day After" yang paling mengenaskan, para korban yang luka kesakitan, bukan saja sekadar luka biasa, tetapi luka plus radiasi nuklir, manula yang tertengun di puing-puing rumahnya. 

Dalam "Threads" seorang ibu melahirkan setalah hantaman nulir menerima janin bayinya yang gugur. Film ini diakhiri dengan langit kelabu, ladang yang hancur: Kedinginan dan kelaparan menjadi bencana berikutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun