Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Guru Minda (13) Selesai

29 September 2020   12:31 Diperbarui: 29 September 2020   12:34 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin?  Atau ditugasan untuk hal lain. Pastinya sudah dilatih dengan perlengkapan yang canggih. Bukan tidak mungkin hadir di ruangan ini dengan kamuflase.

Untung Kang Dedi setuju dibangun Manuk Dadali kedua untuk menyusul mereka dan diperkirakan selesai akhir tahun. Rupanya Bagus dan kawan-kawannya meninggalkan sejumlah  warga Kabandungan yang mereka latih sebagai tehnisi untuk membantu.

Teteh Ira dan Teteh Mayang jauh hari mengajukan diri sebagai anggota tim. Jelas dia ingin membawa kembali Kanaya.  Hanya saja kali ini Mamo dan Sisil menolak. Dalam perdebatan, mereka sudah capek bertarung dengan gerombolan bersenjata jenis manusia, apalagi nanti dengan alien. Tapi Dedi Cumi merasa wakil Dewan bilang: "Harus ikut! Mamo dan Sisil harus ikut. Alien apaan!"

Sementara Sunan Ambu, ayah, aku dan adikku memutuskan tinggal di Bumi. Purbasari hamil dan sebentar lagi Purbararang melahirkan anaknya.  Pusat pemerintahan tetap di ibu kota Pasir Batang, menunggu Kabandungan dibenahi. Diputuskan namanya kembali jadi Bandung.  

Yang dibangun lebih dulu adalah telekomunikasi, infrastruktur jalan, transportasi, serta pertanian.  Kami mengadakan kontak dengan bagian lain di negara yang dulu bernama Indonesia dan juga penjuru Bumi.  Hanya ada berapa titik menjawab. Jadi kami harus berkeliling secara manual.

Juni  2445  puluhan robot Lutung Kasarung sudah selesai untuk membantu pekerjaan memperbaiki Jembatan Pasupati serta sejumlah bangunan, membangun listrik dengan energi matahari. Separuh kota sudah pulih. Penduduk berdatangan.  Namun orang Pasir Batang tetap ingin hidup dengan caranya.  Purbabarang melahirkan putrinya bernama Nawang Wulan.  Sementara Purbasari memasuki kehamilan bulan ketiga.

Tempat beribadatan juga sudah pulih, ada masjid, gereja, pura dan kelenteng. Samuel dan Jane kerap kerap pergi berdua ke gereja tertua di Bandung, yang direnovasi kembali.   Stasiun radio juga sudah difungsikan  dan bisa ditangkap hingga Pasir Batang.  Jalan mulai dibangun ke Pasir Batang hingga ke Pangandaran dan Cupu Mandalayu. Tetapi belum ke utara.

Sepeda Maurizia menjadi paling efektif dan dengan cepat mempunyai banyak peminat dan jadi proritas dibangun.  Sepeda dengan perisai anti hujan-dan juga senjata sebetulnya.

Begitu juga sawah dan huma semakin luas, aku dan ahli pertanian yang didatangkan dari Titanium  bekerja keras untuk itu. Ayahku membereskan hutan dan menjaga kelestariannya. Sekalipun sudah bertambah luas dibandingkan sewaktu manusia eksodus ratusan tahun lalu. Fakultas Pertanian juga didirikan untuk menambah ahli ketahanan pangan tepatnya melanjutkan kehidupan.

Untuk mencegah harimau masuk ke pemukiman manusia, kami menggunakan pagar virtual yeng menyakitkan bagi harimau, tetapi tidak membunuh. Hal yang sama kami lakukan untuk mengusir Bolo di Titanium.  Keseimbangan yang sudah terjaga dipelihara.  Kami mengembangkan peternakan, ayam, sapi  budi daya ikan, kebun sayur dan kebun buah.

"Yang tidak ketahui di mana Maung Bandung yang ditinggalkan untuk kita?" tanya Samuel.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun