Purbaendah melonjak. Â Tapi kemudian dia berkata,"Kang Bagus. Kadiyek, nanti aku tunjukin ada benda seperti di kamar Kang Bagus di Kabandungan."
Gambar berakhir. Itu bukan interaksi terakhir. Masih ada gambar belum sampai karena masih melintasi lubang cacing.
"Apa maksudnya juga ada di Kabandungan? Kujang? Wayang Golek? Itu masuk akal," ujar Samuel.
"Bisa jadi. Masa anjeun dan Atep Firman ada di sana," sela aku.
Ambu berpikir. "Ada pesawat koloni lain jatuh di sini iya. Lebih dari satu iya. Di antaranya komunikasi interselar ini."
"Tapi kita belum punya. Alat itu masuk ke ponsel virtualnya milik kawan anjeun Bagus Sucahyana secara acak dan Bagus menguncinya hingga bisa berkomunikasi dengan Purbaendah, yang ditaksirnya."
"Pantas kakakku sering bicara sendiri," kata Purbasari.
"Jadi Bagus Sucahyana di pesawat yang melewati pesawat Ambu?" ucap aku. "Bukan aku saja yang bermimpi tentang gadis di Bumi."
"Jawabannya menunggu gambar berikutnya yang masuk, hitungannya 2-3 hari lagi," kata Ira. "Keuntungan lain, kita coba komunikasi dengan anggota Dewan Preanger melaporan situasi."
"Kita bisa lebih lama di sini," sahut Ambu.
"Aku coba kirim pesan dulu dengan melacak sinyal dan kirim pesan minta bantuan lagi." Kata Ira. "Setelah itu kita berkunjungan ke Kabandungan."