Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Dayang Sumbi (8-Tamat)

10 Juni 2020   10:15 Diperbarui: 10 Juni 2020   10:12 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.qureta.com/post/dayang-sumbi-dan-intelektualitas-perempuan-sunda/pixabay.

"Aku dikatakan mirip lutung oleh teman-teman saya. Tapi untung guru-guru saya selalu membela," kata dia.

"Kamu pintar kan, Ambu kamu cerita sama saya bahwa kamu bisa menerbangkan pesawat, mampu menanam padi di huma dan berkebun. Kamu makan buah tak sengaja karena ingin tahu."

"Buahnya enak. Tapi rupanya merangsang pertumbuhan bulu dan rambut."

"Raja itu apa sih? Anak teteh jadi raja di sana?" Tiba-tiba dia mengalihkan pembicaraan.

"Raja itu pemimpin berdasarkan keturunan. Dia tidak punya penasehat seperti kita. Raja itu harus adil bagi rakyatnya."

"Anak teteh adil?"

"Dia dicintai rakyatnya. Tapi dia ingin menikah dengan saya. Inter Selar membuat usia dia seumur atau lebih tua berapa tahun dari teteh," tutur aku.

Ilustrasi-Foto: Kapanlagi.
Ilustrasi-Foto: Kapanlagi.
Guru Minda mendengarkan dengan antusias. Dia selalu mencatat dengan detail cerita saya, Ira, Mamo dan Caecil. Tiga hari kemudian saya mendapat chat lewat alat viral dari Ambu-nya, Guru Minda semakin rajin belajar.

Namun bukan itu masalahnya. Tiga bulan kemudian tujuh Koloni Preanger gempar. Guru Minda membawa kabur sebuah pesawat Guru Minda (nama pesawatnya sama) dari Titanium, seorang diri. Pengobatannya gagal, bulu di tubuhnya tumbuh kian lebat.

Aku mirip lutung teteh, kata teman-temanku. Aku pergi ke planet teteh ceritakan. Barangkali di sana aku menemukan kedamaian. Barangkali aku juga bertemu pujaan hatiku.

Pesan itu masuk ke akun media viral di alat komunikasi tiga dimensiku. Sejam kemudian Dewan Preanger memanggil saya, Ira, Mamo dan Sisil. Kami diminta kembali ke lubang cacing mengejar Guru Minda sekalipun sudah tiba di Bumi, membawa obat-obatnya dan membawanya pulang kembali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun