Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Dayang Sumbi (7)

9 Juni 2020   16:29 Diperbarui: 9 Juni 2020   16:31 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi-Foto: Bandung.Go.id

"Ayo kita pergi!" ajak Aku.

"Yang lain?"

" Kapten Gumilar dan Harun tinggal di sana menjaga anak aku dan cucuku dan cucu Ira juga. Mereka menjaga agar Sang Kuriang bisa lebih bijak," ucap aku.

"Dua motor capung dan jip terbang masih di sana? Juga persenjataannya?"

"Biarkan. Itu membantu Elang melindungi negerinya. Ada Kapten Ginanjar yang akan mengajarkan."

Aku dan Ira mengikuti Mamo dan Sisil  ke arah Guru Minda Delapan yang sudah siap. Tak Jauh dari Guru Minda  Enam.  Beberapa Hiyang menampakan diri. Mereka yang membawa kapal itu dari dasar danau semalaman. 

Para manusia gua itu mengelilingi kami dari kejauhan.

Para Hiyang kemudian menghilang. Tepatnya menghilang dari pandangan. Mereka masih berada di situ.  Ada yang tidak boleh melihat mereka. Ada yang datang.

Sepuluh serdadu  Atlantis.  Saya mengenal Ares ada di situ.

"Orang kahyangan atau dari langit, kalian sudah cukup membuat jengkel,"ucap Ares geram.

Kami tahu Hiyang tidak bisa ikut campur dalam konflik antar manusia.  Ares menodongkan senjata pelontar panasnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun