Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Dayang Sumbi (5)

6 Juni 2020   21:22 Diperbarui: 6 Juni 2020   21:25 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Angga roboh, dia sempat memeluk kakiku. "Senang jumpa anjeun lagi walau sebentar," dia menangis.

Sang Guriang melihatnya dengan bengis. "Dia orang Atlantis! Orang-orang pembunuh Istriku!"

Angga sempat melirik anak muda itu. Aku berlutut memeluknya. "Dia anak kita, Elang!"

Dia mengangguk dan menatap Sang Kuriang dengan lembut, lalu menatap aku. "Aku mengerti, nasib masuk inteselar."

Angga meninggal di pelukanku. Tentu saja aku meraung sejadi-jadinya. Sang Guriang mengangkat tubuhku. Aku berdiri menampar dia. Prajuritnya ingin marah. Tetapi Sang Guriang menahan.

"Kamu bunuh ayahmu sendiri!" tuding aku dengan berang.

Lalu aku jatuh pingsan.       

Irvan Sjafari

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun