Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Dunia Timo Tjahjanto dan Shareefa Daanish, Catatan untuk "Sebelum Iblis Menjmeput Ayat 2"

28 Februari 2020   20:45 Diperbarui: 28 Februari 2020   21:03 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain itu saya agak sebal, mengapa sih kebanyakan film horor, settingnya harus di rumah besar tua, kusam, kumuh dan terbengkalai untuk jadi arena pertarungan iblis melawan manusia? Kalau pun di rumah besar yang rapi dan mewah, seperti Danur tidak ada penjaganya?  Mengapa nggak di hotel berbintang yang ada satpamnya misalnya?  

Lalu para tokohnya seperti Alfie dan Nara ini nggak ada saudara lainnya, bahkan sahabatnya? Seindividualisnya,  masyarakat Indonesia masih kentak guyub ini dan kerap "kepo" terhadap urusan orang lain.  Seolah-olah dongeng yang dibangun Timo ini bukan berada di Indonesia, tetapi di Barat.  Dalang iblisnya bernama Molok (moloch?)  ini juga berakar dari mitologi semit, ibrani, mesopotamia, funisia.  Mungkin Timo ingin membumikan ke Indonesia.

Untungnya seperti yang saya tulis di atas plot yang dibangun Timo ini ciamik dan konsisten. Baiklah ini hanya film.  

Shareefa Daanish

Alasan utama saya menonton film ini juga kehadiran Shareefa Daanish, salah seorang aktris favorit saya. Aktingnya memerankan karakter Dara dalam "Rumah Dara" dan Asih dalam "Danur: I Can See The Ghost" dan "Asih", menjadi ikon yang unik  dan juga sebetulnya jadi dalang horor dalam "Ular Tangga",  memberikan kesan pas untuk jadi tokoh antagonis, terutama hantu. Padahal aslinya dia adalah penakut.

dok. istimewa
dok. istimewa
Nah, dalam "Sebelum Iblis Menjemput Ayat 2" ini, saya kira Daanish akan menjadi tokoh antagonis, ternyata tidak. Dia menjadi Jenar, salah seorang yang mantan anak panti asuhan yang solider bersama-sama temannya menculik Alfie dan adiknya. 

Dalam film ini dia justru menjadi orang yang begitu ketakutan, ketika Alfie membacakan mantera, dan sosok iblis itu berwujud Ayub itu keluar dan ekspresi mimiknya sama meyakinkannya, ketika dia justru melakukan teror.  Saya menduga karena sudah lama bekerja sama dengan Timo, maka lancar.

Dalam sebuah adegan, ketika Jenar dicekik dan digantung cukup mencekam, juga suaranya tak kalah berisiknya ketika berteriak bersama tokoh lainnya. Sayang, karakter yang diperankannya menjadi korban pertama teror iblis.  Namun cukup lah sebagai obat kerinduan.

Selain itu Daanish bisa membuktikan dia bisa menjadi karakter apa pun dan di berapa film dia juga main di film drama dan komedi, serta sinetron di televisi yang kocak.

Tinggal ditunggu, ucapan Daanish menanti filmnya sebagai ibu rumah tangga, seperti peran dia di dunia nyata saat ini, ibu satu anak.

Untuk Kompasianer 7,5/10

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun