Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Penyanyi Cewek "Idol" Melesat: Catatan Musik 2019 (1)

17 Desember 2019   19:51 Diperbarui: 17 Desember 2019   20:28 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semalam (Senin 16/12/19) menonton Spekta ke 5 Indonesian Idol 2020 atau Top 11.  Yang menjadi catatan saya dari 11 peserta, delapan di antaranya perempuan dan hanya tiga laki-laki. Menjelang akhir acara Ari Laso yang mewakili para juri mengatakan, bahwa tiga penyanyi cowok berada di bawah performa atau mengecewakan.  Sementara rata-rata kontestan perempuan tampil perkasa baik Lyondra, Ainun, Maribeth, Agseisa, Novia, Mahalini, Ziva dan Tiara. 

Dominasi para kontestan perempuan sudah terasa di babak 15 besar, hanya empat kontestan laki-laki.   Pada akhir acara satu kontestan cowok terleminasi hingga 10 besar, 8 di antaranya perempuan dan dua laki-laki.

Dalam Spekta 5, beberapa kontestan perempuan yang menjadi catatan saya antara lain Agseisa Galuh berani menyanyikan lagu "Under Pressure" dari Queen, yang tingkat kesulitannya tinggi. Risiko bahwa pendengar mempunyai ekspetasi bahwa dia bisa menyanyikan Under Pressure seperti versi Queen karena secara kognisi sudah terbentuk harus seperti itu, tetap dia ambil. 

Agseisa menyanyikan dengan aransemen beda, dengan cara dia,  ternyata dia tidak tegang dan tampak santai melewati"ujian" itu, tanpa grogi.  Mental yang kuat menjadi modalnya. Akhirnya dia masuk zona aman padahal pada Spekta sebelumnya masuk tidak nyaman.

Yang mengejutkan ialah Mirabeth yang dalam Spekta 4 memukau membawakan lagu "Let It Be" dari Beattles yang sama legend-nya dengan Queen, risiko yang sama seperti yang diambil Agseisa malah dapat aplaus, karena aransemen unik dengan nuansa musik etnik.  

Dalam Spekta 5 Mirabeth menyanyikan "Dia Tak Cinta Kamu" terasa mistis dengan menggunakan ornamen manequin di panggung.  Bagus. Tetapi malah di tiga terbawah untung tidak keluar.   

Juga Ainun yang membawakan lagu "Sewindu" dari Tulus juga berisiko tinggi. Lagu bernuansa jazz butuh skill yang tinggi, beda dengan penampilan sebelumnya.  Menurut saya penyanyi asal Palopo ini mampu membawakan lagu ini. Sayang seperti Mirabeth dia berada di tiga terbawah. Untungnya masih lolos.

Ainun, Agseisa dan Mirabeth saya dalam ajang ini, tanpa mengesampingan kontestan lain.  Kalau yang cowok: tidak sama sekali.

Mirabeth-Foto: Snapshot Youtube RCTI
Mirabeth-Foto: Snapshot Youtube RCTI
Saya juga memberi apresiasi tinggi pada Lyondra yang membawakan lagu "It-s All Coming Back to Me Know", yang dipopulerkan oleh Pandora Box ft Ellaine Caswell) serta Celine Dion, lagu yang sulit, tetapi dia menaklukannya dengan caranya bak sebuah konser menjadikannya menjadi penampil terbaik menurut saya pada Spekta 11. Mungkinah Lyondra menjadi Celine Dion-nya Indonesia?

Pertandingan di 10 besar atau Spekta 6, rasanya menjadi "Battle of Female" dengan dua pengembira dari kontestan cowok.  Sejak audisi awal potensi peserta cewek sangat banyak stoknya.

Yang tidak ikut 15 besar saja seperti Eltasya Nathasa, pemenang PUBG Mobile X Alan Walker yang lolos audisi lewat lagu "Senyorita", juga jadi jago saya.  Juri tidak memilih untuk masuk babak 15 besar mungkin ada pertimbangannya.  Tasya juga pernah ikut berbagai ajang pencarian bakat, seperti The voice of Indonesia (2016)

Begitu juga Tabitha Roseslin berprestasi di berapa  ajang dunia seperti "Couture Fashion Week New York 2018", dengan alat musik cello-nya juga tidak masuk. Baik Tasya maupun Tabitha hanya masuk babak eliminasi 3, tidak sampai showcase.  Jangan-jangan keduanya hanya menggunakan Indonesian Idol untuk "test case" dan memelihara namanya agar tetap eksis? Toh, mereka tetap santai promosi di Youtube, misalnya.

 Saya memprediksi keduanya punya potensi melesat pada tahun-tahun mendatang karena keduanya mempunyai karakter.  Blantika musik Indonesia untuk penyanyi perempuan menjadi semarak dan ketat.

2020 Memang Booming Penyanyi Debutan Cewek

Bila melihat AMI Award ke 22 medio November 2020 untuk kategori solois wanita, memang dimenangkan oleh Bunga Citra Lestari lewat lagu "Harta yang Paling Berharga", tetapi nominator lainnya adalah jebolan ajang pencarian bakat.

Yura Yunita (finalis The Voice of Indonesia) lewat lagu "Buka Hati", Brisia Jodie (finalis Indonesian Idol Musim ke 9) lewat lagu "Kisahku", serta rekannya Marion Jolo (finalis Indonesian Idol 2019) lewat lagu "Pergi Menjauh",  Fatin Shidqia  (X-Factor Indonesia) lewat lagu "Jingga", serta Hanin Diya (jebolan Rising Star Indonesia RCTI)  lewat lagu "Suatu Hari Nanti".

Boleh dibilang BCL dikepung oleh jebolan ajang pencarian bakat, suatu hal unik pada AMI Award 2019.

Sebagai catatan Yura Yunita menenangkan kategori album terbaik lewat "Merakit"dalam AMI Award ke 22 tersebut dan sudah dua kali berturut-turut memenangkan kategori solo wanita pada AMI Award 2017 dan 2018.  

Pada akun Facebook-nya Yura mengungkapkan kiprahnya dalam Streaming musik "Sportify for artist"  kilas balik 2019, stream sebanyak 29, 6 juta, dnegan jam 1,8 juta dan pendengar 3,6 juta di 79 negara.

Yura Yunita-Foto: Irvan Sjafari
Yura Yunita-Foto: Irvan Sjafari
Sementara bagi Fatin Shidqia, jadi nominasi pada 2019  prestasi sendiri karena lagu "Jingga" adalah lagu yang ditulisnya sendiri. Fatin juga menjadi pemenang AMI award pada 2014 lewat lagu "Aku Memilih Setia".  Sayang sulit ditemukan berapa persisnya penggemar Fatin pada 2019 ini.  Namun popularitasnya sangat kuat, terbukti dari iklan Hijabisa, sebuah brand shampo menjadi populer  dan di Youtube, iklannya itu digemari.

Kecuali Yura Yunita dan Fatin Shidqia yang memulai debutannya pada 2013, dua penyanyi jebolan ajang pencari bakat yang masuk  nominasi AMI Award 2019 lainnya melesat pada 2019 bak meteor.

Sementara pada solois pria,didominasi penyanyi yang relatif senior. Beberapa di antaranya memang jebolan ajang pencari bakat  seperti Judika (walau jebolan Indonesian Idol musim ke 2), Kunto Aji (jebolan Indonesian Idol musim kelima), Rizky Febian, hanya ada Andmesh Kamaleng (Jebolan Rising Star RCTI) dan lainnya Ardhito Pramono muncul dari jalur Youtube. 

Hal ini bisa dibaca seperti penyanyi pria jebolan ajang pencari bakat berapa tahun terakhir ini tidak sepesat kontestan wanitanya. Yang tetap menjadi tanda tanya saya ialah --terkecuali Fatin Shidqia-penyanyi jebolan ajang pencari bakat bukanlah pemenang pertama atau kedua, ketiga. 

Hal ini mengingatkan saya pada Claudia Santoso yang jadi pemenang di The Voice of Germany 2019, pernah mengikuti ajang pencarian bakat di Indonesia ketika masih kanak-kanak dan tidak menjadi pemenang.

Melesatnya para jebolan ajang pencari bakat sepanjang 2019 ini didukung oleh kehadiran media sosial, Youtube, Instagram, yang memudahkan mereka kontak dengan fans hingga promosi bukan saja di Indonesia tetapi lintas negara. Usia mereka yang rata-rata di bawah 30 tahun bahkan 25 tahun dengan semakin tumbuhnya generasi milenial menjadikan faktor pendukung.

Pertanyaannya mengapa penyanyi perempuan begitu cepat melesat, baik secara kuantitas maupun kualitas? Apakah karena faktor penampilan, kecantikan, selain suara yang mumpuni tentunya dan boleh dibilang terkait kuatnya patriaki dalam sistem kapitalisme yang mendominasi industri musik?  Tidak juga, karena di jalur indie penyanyi perempuan generasi baru ini juga kuat.

Atau memang ada kendala yang menghambat penyanyi laki-laki dari soal skill dan inovasi (atau kesempatan memang sempit)?  Walaupun ada yang melesat, jumlahnya tidak sebesar yang perempuan.

Irvan Sjafari

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun