Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ganefo 1963: Pesta Olahraga di Jakarta, Kemeriahan di Bandung

10 Maret 2019   16:00 Diperbarui: 10 Maret 2019   16:10 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lany Gumilla ketika dikalungkan medali emas-Foto: x-detik/dok pribadi Lanny.

"Ganefo bukan semata-mata bertanding dengan negara lain, tetapi juga persahabatan antar negara-negara progersif, merusak  tata dunia yang penuh penindasan, meruntuhkan kolonialisme dan imprealisme" 

Demikian dikatakan Menteri  Luar  Negeri Subandrio   menyambut  Games of New Emerging Forces.  Pesta olahraga yang disebut sebagai pesta negara kekuatan baru ini dibuka oleh  Presiden Sukarno, Minggu Petang , 10 November 1963 di Stadion Utama Senayan.

Sukarno membuka upacara yang dihadiri 100 ribu penonton dengan ucapan Bismilah. Sukarno memberikan sambutan tidak saja dalam Bahasa Indonesia,  tetapi juga Bahasa Inggris dan Bahasa Prancis.  Pasalnya Ganefo diikuti oleh 51 negara,serta lebih dari 2.700 atlet.

Negara-negara peserta ini datang dari empat benua: Asia (Afghanistan, Burma, Kamboja, Srilanka, Korea Utara, Indonesia, Irak, Jepang, Laos, Lebanon, Mongolia, Pakistan, Palestina, China, Filipina, Arab Saudi, Suriah, Thailand, dan Vietnam Utara), Afrika (Aljazair, Guinea, Maroko, Nigeria, Mali, Senegal, Somalia, Tunisia, dan Republik Persatuan Arab), Eropa (Albania, Belgia, Bulgaria, Cekoslovakia, Finlandia, Prancis, Jerman Timur, Hungaria, Italia, Belanda, Polandia, Rumania, Uni Soviet dan Yugoslavia), serta Amerika (Argentina, Bolivia, Brazil, Chili, Cuba, Dominika, Meksiko, Uruguay, dan Venezuela. Mereka mewakili 1,5 miliar  penduduk dunia.  

Indonesia menghimpunan dana agar negara-negara  miskin seperti Vietnam Utara, serta  berapa negara Afrika yang tidak punya dana transportasi bisa ikut serta. Tiongkok bahkan member bantuan 1,8 juta dollar agar delegasi negara-negara miskin ini bisa hadir di Ganefo (Hong, hal 31-32). 

Sebagian besar peserta mengirimkan bukan atlet resmi yang ikut Olimpiade ke ajang  ini. Mereka takut terkena sanksi dari IOC.  Kecuali RRC mengirimkan atlet terbaiknya. Brazil  mengirim atlet mahasiswa dari Universitas Rio de Janeiro.  Begitu  juga dengan kehadiran mahasiswa Universitas Uruguay yang merupakan simpatisan Castro  dan mahasiswa  Universitas Buenos Aires juga datang sebagai wakil Argentina.  Tim polo  air Argentina meraih perunggu dan secara keseluruhan Argentina meraih  lima emas dan 4 perunggu.

Yang  menarik di antara peserta  terdapat kontingen Belanda dengan atletnya Guda Heijke, perenang berusia 16 tahun, yang berhasil menyabet emas untuk cabang renang. Dia dikirim oleh Nederlandse Culturele Sportbond, organisasi pemuda dengan basis sosialis yang kental di Belanda.  Kelompok oposisi di negaranya.

Begitu juga Prancis yang notabene adalah sekutu Inggris juga hadir dan  penampilan  atletnya  didukung penuh  oleh  komunitas Prancis yang ada di Jakarta. Seperti halnya Belanda  pengiriman atlet ini juga didukung  oleh  kelompok Leftian (Wagg,2016,   halaman 87).

Finlandia diwakili oleh enam atlet abang  Atletik  seperti  pelari rintangan Lasse Honkanen, pelari cepat 400 meter Taisto Salminen dan pelari Tage Trn, pelari Torsti Helminen, sprinter Torsti Helminen, kapten Kari Haataja dan quarterback Keijo Ceder.   

Berapa  di antaranya    meraih  prestasi, Honkanan eraih emas di nomor  3.000 meter.  Atlet Finlandia  Tiasto Salminen meraih perak lari 400 meter putra serta Kaijo Ceder meraih perunggu di nomor lari 800 meter putra dan   TageTorn peraih  perunggu  400 meter lari gawang.   

Ganefo memang tidak menitikberatkan pada sisi olahraga saja. Selama 12 hari itu juga diadakan Ganefo Art Festival, yang terdiri dari acara pentas seni dan pemutaran film negara-negara Nefos. Salah satu yang paling mendapat perhatian adalah rombongan dari Mexico, dengan penyanyi Maria de Lourdes sebagai bintangnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun