Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

1963, Berdirinya Perhimpunan Musik Bandung, Melejitnya Sam dan Acil (Bimbo)

3 Maret 2019   13:07 Diperbarui: 3 Maret 2019   16:03 517
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Diselingi dengan penampilan Bhineka Ria pimpan Solomony, serta Band Istana Ria (nama baru dari Cubana Ria karena nama Barat diminta pemerintah diganti) pimpinan Tubagus Drajat Martha. Tampil juga band dari Jakarta seperti Domingo Roda dan His Percussion dan Patti Sisterbersama band Zainal Combo, mulai populer masa itu.

Pertunjukan musik juga diadakan di Balai Pertemuan Sangkuriang yang umumnya kerap menampilkan Band Cresendo, Aneka Ria dan Eddy Karamoy, Serta Sangkar Ria-Karang Setra dengan band yang lebih bervariasi dengan genre beragam, tetapi populer pada 1960-an seperti twist dan chacha. Serta Grand Hotel Priangan.

Pada 24 Oktober 1963 Pemba memutuskan standar honorarium bergantung tempat dan waktu yang berlaku per 1 November 1963.

Grand Hotel Preanger dikenakan tarif termahal,sebesar Rp40 ribu dengan ekstra tambahan per jam Rp12.500 dan pertunjukan siang Rp30 ribu dan ekstra Rp12.500.

Bumi Sangkuriang tarif alam Rp25.000 dengan ekstra per jam Rp7.500, sementara siang hari dikenakan Rp15 ribu dan ekstra Rp5.000 per jam.

Karang Setra tarif malam Rp20 ribu dengan ekstra per jam Rp5.000 dan siang Rp15 ribu dengan ekstra Rp4.500 per jam.

Grand Hotel Lembang tarif malam 21.00 hingga jam dini hari Rp15 ribu dengan tambabhan ekstra Rp4.500 per jam. Pertunjukan siang hari Rp15 ribu dengan ekstra Rp4.000 per jam.

Dengan demikian pertama kali musisi Bandung mempunyai sebuah organisasi dan pertama kali mereka menyadari perlunya standar honorarium.

Band Aneka Nada di PIkiran Rakjat-Foto:Tim Audivisual Perpusnas.
Band Aneka Nada di PIkiran Rakjat-Foto:Tim Audivisual Perpusnas.
Aneka Nada

Pada minggu malam 10 September 1963 digelar pertunjukan musik di Sport Hall Saparua bertajuk "Pentas Nusantara RRI" . Yang menarik Band Aneka Nada, sebuah band remaja dari Bandung bertanding dengan band lebih senior dari Jakarta Zainal Combo.

Kedua band sama-sama menggunakan alat musik dari luar negeri mulai dari gitar hingga vibraphone dan tampil dengan gaya masing-masing. Aneka Nada dilukiskan sebagai pemuda yang tampan sementara Zainal Combo dengan Lady Croonernya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun