Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Museum Sejarah Bandung dan Bandung Planning Gallery, Miniatur Masa Silam dan Masa Depan

22 November 2018   19:23 Diperbarui: 22 November 2018   21:53 1877
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagian muka Museum Sejarah Bandung. (dok. pribadi)

Bandung Planning Gallery 

Kami juga sempat singgah di wahana yang berisi informasi komplit dan disajikan secara digital berkaitan dengan perencanaan kota Bandung.  Wali Kota Bandung sebelumnya Ridwan Kamil cerdas mengaggas kedua tempat wisata ini.

"Museum Sejarah Bandung itu ada kesan kuno dan artistik, sementara Bandung Planning Gallery itu high-tech sekali,"  ucap Widya kagum.

Ketika kami berkunjung ke sana, bertepatan dengan rombongan anak-anak sebuah TK di Kota Bandung. Mereka tak kalah gesit berselfie, di antaranya di replika Cable Car yang menurut rencana akan ada di Kota Bandung. 

Bagian dalam Bandung Planning Gallery. (dok. pribadi)
Bagian dalam Bandung Planning Gallery. (dok. pribadi)
Bandung Planning Gallery  yang mempunyai luas  sekitar 1.600 meter persegi  dan diresmikan pada 2017 lalu ini kalau digarap dengan baik akan menjadi sinergi dengan Museum Sejarah Kota Bandung di masa depannya.  Keduanya akan komplementer hingga wistawan akan menjadikannya dalam satu paket dan tentunya juga harus disediakan spot-spot foto untuk wisatawan era millennial.  

(dok. pribadi)
(dok. pribadi)
Kedua tempat wisata baru ini terletak tak jauh dari Taman Vanda, Kantor Wali Kota Bandung, serta Jalan Merdeka,hingga Taman Lalu Lintas bisa dikunjungi wisatawan dalam setengah hari kunjungan.  Itu yang terbayang di benak saya.  Kuliner yang tepat menjadi pelengkap yang lebih meningkatkan nilai tambah.

(dok. pribadi)
(dok. pribadi)
(dok. pribadi)
(dok. pribadi)
Irvan Sjafari, Widya Yustina. 

Foto-foto: Irvan Sjafari dan Widya Yustina

     

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun