Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Dainty Ratnasari, Bisnis Boneka dan Pelestarian Beruang

21 November 2018   11:51 Diperbarui: 22 November 2018   12:54 666
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dainty Ratnasari-Foto: Dokumentasi Pribadi.

Kalau Vina Panduwinata mengalunkan lagu "September Ceria" di ujung musim kemarau, maka Dainty Ratnasari  menjadikan November sebagai bulan ceria.  Pada awal November lalu wirausahawan boneka Teddy Bear di Kota Bandung ini merayakan ulang tahun bisnisnya yang menginjak tahun ke lima.

"Kami melakukan acara give away memberikan boneka kepada satu orang loyal custumer dengan syarat dia mengupload foto boneka beruangnya  dan diberikan caption menarik, sekaligus ucapan selamat  buat drBear.co (brand bisnis dari Dianty)," ujar Dianty melalui WhatsApp pada 16 November lalu.

Selain membuat lomba yang disounding tiga minggu sebelumnya dan diikuti banyak peserta, Dainty dan timnya membuat acara flash sale selama dua hari dan diskon hingga lima puluh persen. Pada tahun keenam ini perempuan kelahiran 18 November 1990 ini berkeinginan mengelola distributor dan memperluas reseller agar berada di setiap kota.

Dainty merintis bisnisnya pada 1 November 2013 silam. Inspirasinya dimulai ketika  alumni jurusan Administrasi Bisnis Universitas Padjadjaran ini bingung mencari suvenir untuk sahabatnya yang hendak lulus kuliah.

"Saya dan teman-teman satu genk mempunyai komitmen ketika lulus wisuda mau tuker kado yang anti mainstream.  Sayangnya sesudah keluar masuk toko suvenir untuk mencari kado buat wisudaan, saya nggak menemukan boneka atau barang apa pun yang memberi ciri khas tertentu. Semua suvenir yang saya temui pasti suvenir wisuda global, memakai baju toga dengan baju hitam," papar Dainty seperti dikutip dari   Majalahpeluang, edisi online 20 Juni 2018.

Modal awalnya Rp5 juta berasal dari   gaji terakhir Dainty saat bekerja di salah satu bank swasta pada Agustus 2013.  Selama September-Oktober, dia menyusun sistem kerja usahanya, baru  awal November 2013  dia meluncurkan produk pertamanya.

Produksi pertama  200 buah  boneka. Mulanya dengan cara dimasukkan ke konveksi boneka yang sudah ada.  Ternyata sambutan pasar pada awal ia menjalankan bisnis, terbilang lumayan. Dia meraih omzet Rp11 juta selama  satu minggu berjualan di wisudaan Unpad.

Kampanye Pelestarian  Beruang

Mengapa memilih boneka beruang Teddy?  Menurut dia  boneka  ini ikon yang tidak pernah lekang oleh waktu.  Hal itu berbeda dengan Marsya dan Pokemon, ada masa tenarnya. Mulai dari neneknya, ibunya, keponakannya menyukai Beruang Teddy.  Boneka ini tidak saja disukai cewek, tetapi juga cowok.

Sepengetahuan dia, setiap negara mempunyai mengadopsi Teddy Bear namun mengkreasikannya sendiri sesuai budaya mereka.  Kalau Belanda,  merancang beruang Teddy-nya tidak ada bulu dan cenderung berbadan kurus dan tinggi. Dainty merancang boneka Teddy-nya diilhami beruang madu Sumatera , spesies  asli Indonesia. Begitu juga desainnya.

"Mayoritas Teddy Bear yang diciptakan oleh drBear  adalah boneka beruang yang berwarna coklat, coklat muda, tua, hitam, jarang ada yang putih atau warna-warna lainnya. Mempunyai mulut yang moncong seperti beruang madu aslinya tapi dibuat lebih lucu dan ramah," ungkap dia.  

Dengan demikian kata dia, wisatawan mancanegara pun kalau datang ke Indonesia dan kebetulan mampir di drBear akan membeli suvenir Teddy Bear khas Indonesia. Dia mendesain beruangnya dengan berbagai ukuran, mulai dari13 cm (sentimeter) sebaga gantungan kunci atau tempelan kaca, ukuran  25cm, ukuran  35cm yang dinamakan Micu Bear, 100 cm dinamakan Bowbow Bear, 130cm disebut Mosh Bear, 155 cm, yaitu Bimbie Bear.

Produk boneka ini dijual mulai dengan harga Rp15 ribu hingga jutaan rupiah bergantung ukuran dan kerumitan baju bonekanya.  Per bulan rata-rata  terjual 50 buah per bulan tapi pada musim-musim tertentu DrBear bisa menjual sampai 200 buah  per bulan, seperti masa wisudaan kampus-kampus, Valentine atau Natal.  Penjualan dilakukan  secara offline , ikut pameran di mal, event tertentu,warga Buahbatu, Bandung ini  juga menjual dengan cara daring.

Setiap ukuran mulai yang 100 sentimeter itu punya nama dan karakter-karakternya sendiri. DrBear tidak  sekedar menjual beruang,  tetapi juga menjual cerita di dalamnya,  selalu menyertakan akta kelahiran si beruang setiap pembelian 100 sentimeter ke atas sebagai tanda bukti pengabdopsian si beruang itu.

Setiap boneka beruang mempunyai karakter dan identitas itu sendiri. Seperti Bowbow bear, anak ke3 dari 3 bersaudara, mempunyai sifat yang humoris, jail, tidak mau diam, penyayang tapi sensitif perasa. dan manja karena dia anak bungsu. Sementara Mosh, kakaknya lebih diam, kalem, pemalu, sensitif, tetapi juga bijaksana.

"Kalau  paling besar kita punya Bimbie umurnya 10 tahun, beratnya 10 kilogram, dengan tinggi 155 cm. Anaknya manja, otoriter, jail, tapi baik hati dan penyayang," terang dia.

Selain itu Dainty bukan sekedar menjual boneka beruang tapi menjual keluarga beruang yang harus dijaga, dirawat, dan dipelihara.  Inilah visinya kedua dalam bisnis, yaitu menjadi patriot menjaga kelestarian beruang di Indonesia.  Itu sebabnya brandnya bernama drBear, selain inisial namanya Dainty Ratnasari, itu juga berarti dokter beruang.   

"Sambil berbisnis, saya berupaya melakukan kampanye juga agar beruang-beruang Sumatra juga tidak terus-terusan diburu. Beruang itu harus kita jaga, rawat, pelihara, dan dibudidayakan agar tidak punah," tutur dia.

Apa yang diungkapkan Dainty nyaris senyap dari pemberitaaan. Sebagai  catatan populasi beruang madu (helarctos malayanus) di Indonesia memang harus dijaga. Tidak ditemukan data persis jumlah populasi beruang berukuran mungil ini seluruh Sumatera. Namun benturan antara spesies ini dengan manusia acap kali terjadi.  Pada awal Agustus 2017 seorang petani karet di Desa Pagar Kaya, Sumatera Selatan luka berat diserang beruang madu (www.sumeks.co.id 3 Agustus 2017).  

BBC edisi 4 April 2018 menyebutkan bahwa tiga ekor beruang madu di Riau dijerat, lalu dimasak menjadi rendang.    Dalam Agustus 2018 Tim gabungan, yang terdiri dari Polsek Bengkunat dan aparat terkait, menangkap empat orang pelaku perburuan beruang madu dalam kawasan hutan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan di Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi Lampung Setidaknya dua kulit beruang madu ditemukan dan masih berbau busuk (www.era.id, 12 Agustus 2018).

Pada 25 September 2018 Tim BKSDA Aceh mengamankan seekor beruang yang terkena jerat untuk babi hutan di Gampong Jambu Balee, Aceh Timur (www.Tribunnnews.com  edisi 26 September 2018).  Kejadian serupa terjadi di Perkebunan Padang Manduang, Kabupaten  Pasaman, Sumbar pada pertengahan November 2018 (www.detikenews  16 November 2018).  

Di seluruh wilayah Kalimantan Timur dan Utara populasi beruang madu  masih lumayan sekitar seribu ekor menurut Republika online edisi 3 November 2017.  

Dengan demikian lewat bisnis boneka beruangnya ini Dainty berharap dapat mengingatkan pelanggannya.

Ke depannya  Dainty akan melakukan Inovasi terbarunya. "Kami sedang merancang Teddy Bear bicara.. yaitu Teddy Bear yang dapat merekam suara atau lagu sampai 5 menit lamanya. Itu sedang kami olah karena masih try and  error. Masih banyak yang harus diubah agar inovasi kami bisa diluncurkan dan diproduksi secara masal," pungkas dia melalui pesan WA-nya kepada saya beberapa waktu lalu,

Irvan Sjafari

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun