Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Raffi, Gigi, Shannaz, Mama Amy dan Kini Rafathar; "Pop Culture" Indonesia

12 Agustus 2017   20:45 Diperbarui: 12 Agustus 2017   20:49 2030
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin adegan kocak yang orisinal ialah ketika Rafathar mengacaukan acara Pekan Raya Jakarta dengan menggerakan ondel-ondel yang tingginya setara ruko tiga lantai. Begitu juga adegan pamungkas ketika Rafathar mempertunjukkan kekuatannya pada saat yang tepat menyelamatkan kedua maling itu dari bahaya sebenarnya.  Diam-diam Jonny dan Popo merasa bayi itu menjadi punya arti.

Dialog antara Jonny Gold dan Popo ketika Rafathar sudah ada di tangan Bos Victor dan komplotannya menarik dan mungkin pesan film ini: Gue dulu pernah punya keponakan namanya Ridwan, 6 tahun. Dia suka mengganggu (menyebalkan). "Suatu ketika dia kena DBD dan tak tertolong. Tiba-tiba gue merasa kehilangan, ingin digangguin lagi."

Memang jangan dipikirkan ceritanya, memang hiburan semata. Ibarat Anda haus minum Coca Cola, habis hausnya, lupakan.  Kalau untuk hiburan Rafatharberhasil kocak habis. Efek CGI juga menjadikan sinematografi film menjadi menarik terutama di adegan pamungkas akhir film.

Namun yang saya catat di sini produk sponsor terlalu mencolok ditampilkan dalam film ini.  Film yang merupakan koloborasi Umbara Brothers dan PH milik Raffi-Gigi juga abai menampilkan   beberapa adegan dan dialog (guyonan) seksis, karena ada orangtua yang membawa anaknya menonton (karena disangka film anak-anak, padahal lSF memberi label 13 tahun ke atas).

Rafathar mencerminkan situasi sosial masyarakat kita ketika media sosial menjadi bagian hidup. Kegusaran Detektif Julie kepada Jonny Gold dan Popo bukan karena kelihaiannya sebagai maling, tetapi karena unggahan foto mereka yang tak sengaja merekam Julie sedang bangkis dan ditayangkan di Youtube. Akibatnya Julie jadi bahan meme dan bully, sekaligus jadi selebritis dadakan. 

Efek dari perubahan kebutuhan tersier menjadi primer karena teknologi.  Ponsel cerdas menjadi kebutuhan membawa imbas sosial yang tak terbayangkan sebelumnya. Bahkan bagi sebagian orang di era sekarang  media sosial, Facebook, Instagram, Twitter, hingga ber-WA sudah menjadi kebutuhan sama dengan makan dan minum.  

Tentu juga ada pertanyaan apakah Rafathar akan menjadi contoh korban keinginan orangtuanya untuk menunjukkan prestisenya bahwa keluarga mereka tiada banding? Bisa tidak atau iya. Undang-undang Perlindungan Anak memang memperbolehkan  anak di dunia hiburan sepanjang izin (apalagi di bawah pengawasan orangtuanya) dan pekerjaannya ringan.  Tentunya saya harap Raffi dan Gigi membatasi anaknya di dunia hiburan agar tidak kehilangan masa kecilnya.

Secara keseluruhan terlepas dari sebuah wacana yang muncul dan akan muncul  Rafathar  adalah terobosan yang cerdik dari Raffi dan Giri.  Raffi dan keluargnya sudah menjadi bagian dari sejarah pop culture di Indonesia. 

Keluarga Raffi Ahmad sukses menjadi pop culre Indonesia (Kredit Foto: Tabloid Bintang).
Keluarga Raffi Ahmad sukses menjadi pop culre Indonesia (Kredit Foto: Tabloid Bintang).
Irvan Sjafari

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun