Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Yura Yunita: Dari Balada Sirkus ke Intuisi

12 Maret 2017   15:29 Diperbarui: 13 Maret 2017   18:00 872
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Yura Yunita di Jazzy NIght 20 Desember 2014.

Rekan saya itu  membagi musisi Bandung sebagai “Kiri” (maksudnya benar-benar indie) “Tengah” kompromi dan “Kanan” didukung label dan kerap tampil di acara Dahsyat.  Yang termasuk “kiri” itu contohnya Keroncong 7 Putri.   Yura Yunita ditempatkannya di tengah.  Namun dia melihat kelompok kiri sebetulnya bisa ada dua motif memang kiri atau tidak kebagian label.  

Sementara analisis saya melihat musisi Bandung sebagai sebuah pohon dengan aneka cabang.   Satu cabang kelompok Ujungberung, seperti Burgerkill,  umumnya Underground.  Cabang lain Mocca, kemudian Rice Cereal and Almond The Choco dilihat dari warna lagunya kelompok swing.  Yura Yunita ada di cabang  Sarasvati, kelompok musik yang digagas Risa Sarasvati.   Selain Yura Yunita sebetulnya ada Sendy Nurulita yang pernah tampil di Kampoeng Jazz  tetapi  tampaknya alumni Teknik Industri, Telkom University ini  memilih pekerjaan kantoran.   

Masing-masing musisi dari satu cabang dengan mudah bisa koloborasi dengan cabang lain karena sifat guyub musisi Bandung.  Dalam obrolan di resto cepat saji, Yura membenarkan bahwa anak-anak Indie di Bandung kompak dan saling mendukung.  Dia  mengaku banyak terbantu oleh rekan-rekannya sesama indie.

Yura Yunita  sudah menjadi  lima penyanyi debutan yang masuk papan atas  bersama Raisa Adriana, Isyana Sarasvati, Fatin Shidqia Lubis dan Maudy Ayunda seperti yang juga ditulis seorang kompasianer.  Pesan saya pada penyanyi favorit saya itu tetap mempertahankan gaya rendah hatinya, tetap belajar lagi, jangan lupa pada akarnya di Bandung.  Satu lagi: Jangan susah dong kalau mau diwawancarai.

Irvan Sjafari

Yura Yunita di Jazzy NIght 20 Desember 2014.
Yura Yunita di Jazzy NIght 20 Desember 2014.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun