***
Dua Catatan Penampilan Iga Mawarni dalam Jazz Goes to Campus
Minggu 12 November 2000
Liputan Jazz Goes to Campus Fakultas Ekonomi UI
Iga Mawarni tampil menawan dengan baju hitam dan kain oranye serta ikat kepala oranye mirip gadis gipsy. Penampilannya tetap prima walau sedang hamil. Sekali-kali dia duduk dan sekali-sekali berdiri. Iga menyanyi di panggung Satelindo yang lebih kecil. Saya berdiri cukup dekat.
Iga menyanyikan dua lagunya dari album “Iga Lagi”, yaitu “Aku Cinta Padamu” dan “Andai Saja”. Tiga lagu lagi adalah lagu Barat. Iga mempersona ratusan penonton yang didominasi fans dia sama-sama mahasiswa atau alumni Universitas Indonesia.
Penyanyi lain lumayan. Ubiet mislanya memadukan tiga unsure etnik dalam lagunya, Aceh tentang Panglima Keumalayati, Suku Daya Kalimantan, serta Minangkabau “Remember Maninjau” dengan menggunakan alat musik saluang. Jazz memang bisa dikoloboraikan dengan jenis musik apa pun.
Saya juga menyaksikan “Raja Musik” Bill Saragih dengan mainsteam jazz membawakan lagu “Unforgetable” dan “Love” yang dipopulerkan Nat’in Coole. Di panggung utama. Juga Fariz RM membawakan lagu :Barcelona” dan “Sakura dalam Pelukan”, serta si ABG Shelomitha. Sayangnya nggak bisa penuh karena terserang migren.
Minggu 11 November 2001
Nonton Jazz Goes to Campus ke dua kalinya. Niatnya memang hanya untuk menonton Iga menyanyi. Penaimpilan penyanyi jazz kesayangan saya itu sederhana saja,memakai baju blus merah dan celana jins. Pengiringnya hanya dua orang yang tidak pernah bertemu sebelumnya untuk berlatih. Mereka langsung main ciri khas jazz.
Iga menggunakan “kecrekan”buat anak dia sebetulnya sebagai alat musik. Kadang dia duduk di lantai panggung dan kadang dia bergoyang lincah. Bunga mawar itu membawakan 4-5 lagu, di antaranya “Andai Saja” lagu andalannya dan tiga buah lagu Barat, di antaranya “King of Soul”, serta satu lagu Indonesia yang katanya erat kaitannya dengan kasus Itenas Bandung. Sambil bernyanyi ia sekali-sekali melirik ke suaminya Charlie bersama anaknya yang digendingnya.