Wasit Wensveen dari Jakarta, yang pernah menjadi kiper Makassar pada waktu sebelum perang, menurut hemat kita menjalankan kebijaksanaan yang agak mengherankan. Kita menuduhnya secara terang-terangan menyebelahi Makassar sebab Makassar sendiri adalah cukup kuat untuk melawan Bandung, tetapi setidaknya wasit Wensveen kemarin sore memimpin agak ragu-ragu. Pada menit ke-24 sewaktu terjadi serangan yang cukup ramai di depan gawang PSM Makassar, salah seorang dari pemain Makassar membuat handsballdalam daerah terlarang yang segera di-appeliroleh Kiat Sek.Tetapi wasit Wensveen yang berdiri dekat di situ menyuruh permainan diteruskan saja dan tidak memberikan suatu penalti untuk Persib Bandung. Pada menit ke 38 Parhim menggiring bola dalam areal terlarang Makassar ditackle oleh gelandang kiri Makassar Itjing. Orang mengharapkan wasit memberikan penalti untuk Bandung, namun dibiarkan oleh Wensven.
Meskipun begitu Ketua Persib Ating tetap memberikan selamat pada PSM. Para pendukung Persib memang shock karena kesebelasan ini sejak awal digadang-gadangkan satu-satunya calon yang serius di atas kesebelasan kota-kota lain untuk menantang juara bertahan PSM Makasar. Semua pemain dari seluruh lini adalah orang-orang yang pernah mengecap suasana pertandingan kejuaraan besar seperti PSSI ataupun PON (Pekan Olahraga Nasional)
Sebelumnya pada 19-21 Juni 1959 Persib sudah melakuan pemanasan, di antaranya mengikuti turnamen segitiga di Kota Tegal sebagai pemanasan dengan kesebelasan PSIS dan PSIM. Dalam turnamen segitiga itu Persib ditahan seri 0-0 dan 4-4. Kesebelasan PSIS maupun PSIM menurunkan pemain-pemain muda yang mampu menampilkan performa yang baik. Pertandingan melawan PSIM berlangsung di cuaca panas tampaknya membuat pemain Persib yang lebih senior kurang bergairah sempat tertinggal 3-0. Sebaiknya pertandingan kedua melawan PSIS berlangsung dalam hujan lebat.
Melawan Juara Cekoslowakia dan Jago Swedia
Persib sepanjang 1958-1959 merasakan bertanding dengan kesebelasan dari luar negeri. Pada januari 1958 Persib berhadapan dengan Red Star, Juara Kompetisi Cekoslowakia. Dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion Siliwangi pada Januari 1958 Red Star mengalahkan Persib 9-2. Beberapa pemain nasional Cekoslowakia memperkuat Red Star di antaranya kanan luar Gadjos dan pemain tengah Bubernik. Para pemain Red Star memperagakan tembakan jarak jauh yang mengagumkan.
Sekalipun kalah menyolok tidak berarti pemain-pemain Persib tidak berdaya melakukan serangan-serangannya. Omo, Adang dan Parhim digambarkan mampu membahayakan gawang Red Star. Babak pertama kesebelasan tamu unggul 3-0. Persib mencetak gol pada menit ke 50 melalui Witarsa, namun dalam 10 menit Persib harus 5 gol. Kiper Persib dilaporkan seperti menangkap angin karena tendangan begitu keras. Gol balasan Persib kedua dicetak oleh Omo.
Wasit yang memipin pertandingan itu adalah Wensveen. Wasit bernama lengkpa Christ. H Wensveen ini juga tercatat sebagai wasit Olympiade Melbourne 1956 dan memimpin pertandingan Australia melawan India.{2}
Pada 6 Desember 1959 Persib melakukan laga internasional lainnya, menjadi salah satu lawan dalam tour klub Swedia Djurgarden di Lapangan Ikada, Jakarta. Dalam pertandingan itu Persib kalah tipis 1-2. Tim Persib mendapatkan tenaga baru, yaitu Fatah Hidayat dan Him Tjiang pemain Jakarta yang hijrah ke Bandung. Kedua pemain itu bisa menyesuaikan diri. Tim Persib dilaporkan mampu mengimbangi lawan yang badannya berperawakan lebih besar. Dalam pertandingan lain Klub Swedia itu mematahkan perlawanan PSM Makassar dengan 4-2 dan Persebaya 5-1.
Tim Jurgarden bukan tim sembarangan. Beberapa pemain nasional Swedia memperkuat klub ini. Di antaranya terdapat nama John Erikson (pada waktu itu usia 29 tahun) yang sudah 11 memperkuat kesebelasan Swedia A dan ikut juara Swedia pada 1955 dan 1958, serta Hans Tvlling 12 kali memperkuat tim Swedia A. Ada nama Olie Hallstrom berusia 26 tahun sudah 19 kali memperkuat Tim Swedia Junior dan 4 kali main untuk tim Swedia A.
Irvan Sjafari
Catatan Kaki: