Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

[Review] “Bulan Terbelah di Langit Amerika”: Ketika Kebanggaan Sebagai Muslim Hilang di Negeri yang Terbelah

17 Desember 2015   23:08 Diperbarui: 18 Desember 2015   00:40 8765
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada berapa adegan menimbulkan tanda tanya. Seperti  Hanum terjatuh dalam peristiwa demonstran berakhir ricuh kok polisi Amerika diam saja?   Lalu buat apa seorang Michael Jones membawa map milik Hanum ke tempat demo? Mengapa tidak diserahkan ke supir taksi?   Sekalipun dia seorang Islamphobia, saya kira Michael Jones terdidik dan warga negara yang baik.   Film  ini banyak didominasi dalam ruangan, alangkah lebih baiknya outdoor tergarap baik  seperti dalam 99 Cahaya di Langit Eropa.     

Dari departemen kasting, Acha Septriasa, Abimana Aryasatya dan Nino Fernades bermain  baik karena karakter sudah mereka perankan dalam  film sebelumnya. Rianti Cartwright  dan Hannah Al Rasyd juga tidak mengecewakan.  Bagaimana dengan bintang-bintang bulenya?  Awalnya saya khawatir direkrut serampangan.  Ternyata  ada yang bermain baik?  Yaron Urbas pernah saya tonton filmnya Ice Aged menghidupkan Michael Jones  menjadi  provokator menakutkan. 

Tentunya juga  bintang cilik Hailey Franco sebagai debutan baru (di situs Imdb tidak ada namanya) mengesankan.  Hans de Krakker sebagai pemilik sebuah bank yang disebut mirip Pierce Brosnan lumayan.   Yang membuat saya terkecoh justru adalah Nur Fazura sebagai sekretaris  Phillipus bernama Janet, saya kira bule ternyata orang Malaysia.  Dia tak tampak Melayu-nya mungkin karena saya nggak  pernah menyaksikan filmnya.  Kepiawaiannya berbhasa Inggris menyelamatkan aktingnya hingga dia tampak sebagai orang Amerika.

Sinematografi tentu Rizal Mantovani alihnya, gambarnya bagus-bagus.  Saya suka ketika Hanum kebingungan  di New York dengan  kamera berputar.  Bagaimana juga Rizal mengakali gedung yang ditabrak pesawat juga  cerdik.  Soundtrack juga lumayan melibatkan penyanyi asing.  Pemakaian dialog dengan Bahasa Inggris  dalam banyak adegan tepat, karena film ini harusnya bisa dipasarkan di luar negeri.   

Secara keseluruhan film  ini adalah salah satu penutup yang manis  untuk film Indonesia 2015,layak ditonton.  Bagi penonton muslim film ini memberikan inspirasi bahwa Islam sebagai “rahmatan alamin”, membawa kedamaian  harus dibuktikan dengan perbuatan oleh muslim itu sendiri dan bukan hanya slogan.            

Judul  Film                           :  Bulan  Terbelah di Langit Amerika

Sutradara                            :  Rizal Mantovani

Bintang                                 :  Acha Septriasa, Abimana Aryasatya, Nino Fernandez, Rianti Cartwright, Hannah  Al Rasyid, Hailley Franco, Ray Renolds, Hans de Krakker, Yaron Ubas,  Nur Fazura

Rated                                    :   ***

 

Irvan Sjafari

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun