Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Adu Strategi Rossa dan Ahmad Dhani di Grand Final di X Factor Indonesia 2015 4 September 2015

5 September 2015   13:03 Diperbarui: 8 September 2015   16:20 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Dhani tampaknya menyuruh Desy  menyanyi lagu yang disukai dirinya dan  bukan lagu yang disukai dan diterima oleh masyarakat banyak (apa yang disebutnya “intelektual”).  Pada mulanya hingga Gala Show 21 Agustus 2015,  Desy mampu mengikutinya terutama dia menyanyikan lagu-lagu dari Queen. Penampian Desy sebetulnya sudah sampai puncaknya ketika ia menyanyikan “Bohemian Rhapsody” pada Gala Sow 28 Agustus.  Tetapi beberapa lagu pada dua pertunjukkan  terakhir dia salah lirik, tetapi Desy menutupinya, misalnya pada “Single Ladies” pada petunjukkan 4 September lalu. Tentu saja Rossa dan Afgan bisa tahu kesalahan Desy.

 

Saya kemudian mencoba positive thinking, strategi Dhani pada Desy mungkin sebangun dengan strateginya terhadap Virzha.  Memang tujuannya tidak memenangkan X Factor Indonesia 2015, karena Dhani bisa jadi sudah hitung  Desy dari kategori overage punya penggemar terbatas.  Walau pun penyanyi berkualitas tetapi karena pemenang ditentukan SMS, ceritanya bisa lain. Itu artinya Desy memang bisa menjadi diva masa depan, seperti halnya Virzha meningkat kemampuannya karena suaranya unik justru setelah tidak berhasil  memenangkan Indonesian Idol.  Catatan sejarah Ahmad Dhani sampai saat ini berhasil dengan nalurinya. Mungkin sja Dhani sudah menyiapkan rekaman buat Desy.

 

Semua penonton juga Desy Natalia terhenti di tiga besar, tetapi bukan berarti karirnya di blantika musik Indonesia  ke depan tidak bersinar. Misalnya sejarah mencatat Yunita Rachman atau Yura, bukan finalis Voice Indonesia dari Indosiar, tetapi karirnya melejit karena mentornya Glenn Fredly  pandai membimbingnya dan tahu ada mutiara yang bisa bersinar.

 

Bagaimana dengan Afgan?  Tampaknya dia belajar dari kesalahan dulu yang sok tahu. Lagu yang dipilikannya untuk Clarissa Dewi “Fighter” dari Christina Aquilera dan lagu diduetkan dengan Judika “Aku Yang Tersakiti” cerdas.   Stage act Clarisa  ketika menyanyikan  “Fighter” meningkat pesat dan dia mampu menghilangkan medoknya.   Ketika duet dengan Judika juga mampu diimbangi dan yang paling saya suka ialah menyanyikan lagu kemenangannya.  

 

Kira-kira siapa pemenang X Factor Indonesia 2015 ketika hitung-hitungan SMS dan vote pemirsa masih menjadi indikator dan membuat kualitas penyanyi menjadi relatif?   Kalau melihat pertunjukkan sebelumnya Jebe and Petty selalu mulus, walau bukan favorit saya, tetapi besar kemungkinan  memang mereka pemenangnya. Tepatnya kembali milik Rossa.

Irvan Sjafari

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun