Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kota Malang Masa Hindia Belanda 1914-1942, Het Dorado van Oost Java: Catatan Awal

1 April 2014   23:04 Diperbarui: 4 April 2017   16:54 3654
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekitar44.000 jiwa

56.697 jiwa

Sumber : De Stadgemente Malang dalam Ruckert (1930)

Menurut Elson (Elson, 1984) pada 1890 penduduk Kota Malang hanya sekitar 12.040 jiwa dan pada 1905naik menjadi 29 ribu jiwa.

Menurut Gemeenteblad van Malang No 1 1398/6 No. 61 25 April 1927dari sudutpenganut agama, sekitar 40.000 penduduk menganut Islam. Mereka yang menganut Islam termasuk minortas peranakan Arab.Darisekitar 4500 orang Timur Asing pada 1914 sekitar 380 orang.Ada sekelompok kecil orang India dan Pakistan.Penganut agama Tionghoa sekitar 5 ribu orang berada di urutan kedua,serta Katholik dan Protestan masing-masing 3 ribu orang.Penganut Protestan dan Katholik bukan hanya orang Eropa tetapi juga militer Hindia Belanda dari suku Manado dan Ambon, Tionghoa dan Jawa.

Sejak1 April 1914 Kota Malang resmi menjadi kotapraja dengan Walikota Pertama H.IBussemaker 1919-1929, dilanjutkan oleh E.A.Voornemen 1929-1933, H.Lakeman 1933-938 dan Boelstra 1938-1942. Walikota dibantu oleh beberapa orang anggota Dewan Kotaprajaberdasarkan golongan penduduk.Sekalipun orang Eropa jauh lebih sedikit, tetapi perwakilannya lebih banyak. (lihat tabel 2).

Tabel2

Jumlah Dewan Kotapradja Malang berdasarkan

Golongan penduduk

Golongan

1914

1917

1929

Eropa

8

9

9

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun