Partisipasi orang tua dalam menumbuhkan minat kemahiran seorang anak dalam membaca sangat penting. Orang tua merupakan pemusatan dan kesadaran jiwa anak.
Seperti yang sudah kita ketahui bahwa kemahiran berbahasa terbagi menjadi 4, yaitu kemahiran membaca, kemahiran menyimak, kemahiran berbicara dan kemahiran menulis.
Nah, pada artikel kali ini saya akan membahas tentang salah satu dari ke empat kemahiran, yaitu kemahiran membaca.
Apa sih yang dimaksud dengan kemahiran dan membaca?
Kemahiran menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) merupakan kecakapan dalam melakukan sesuatu; kemampuan; kepandaian sedangkan membaca menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) merupakan 1) melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis (dengan melisankan atau hanya dalam hati saja); 2) mengeja atau melafalkan apa yang tertulis; 3) mengucapkan; 4) mengetahui, meramalkan; 5) memperhitungkan, memahami.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa kemahiran membaca adalah suatu proses yang meliputi upaya seseorang dalam membaca, memahami, mengingat serta membuat kesimpulan dengan benar. Membaca juga dikatakan bahwa seseorang sedang berkomunikasi secara langsung dengan sesuatu yang ia baca. Tanpa disadari ia masuk ke dalam sebuah pemikiran yang disampaikan oleh pembuat bahan pembacaan atau pengarang.
Lalu, bagaimana cara meningkatkan kemahiran membaca pada tingkat sekolah dasar (SD)?
1. Menciptakan suasana yang nyaman, untuk menciptakan suasana yang nyaman tentunya orang tua harus mengetahui terlebih dahulu tempat yang anak sukai atau membuat ruang khusus sehingga dapat memberikan semangat bahkan kenyamanan tersendiri untuk anak lebih fokus dalam belajar.
2. Kunci utama dalam memberikan peran penting terhadap anak, yaitu orang tua. Orang tua harus mempunyai kemampuan dan waktu yang cukup untuk dapat membantu anak dalam berlatih membaca.
3. Melakukan pengoptimalan terhadap fungsi otak kanan dan kiri, dengan cara dilatih dan dikembangkan dalam belajar serta tidak lupa untuk mengajak anak bermain. Hal ini dilakukan agar anak tidak merasa bosan.
4. Membaca sesuai urutan yang dibaca, memberikan sebuah buku bacaan yang anak sukai sehingga dapat meningkatkan dan mendorong rasa ketertarikan tersendiri dalam membaca.
5. Melatih anak dalam menggunakan jari pada saat ia membaca, hal ini dapat membantu anak berlatih membaca dengan tertib, berurutan dan teratur sehingga anak akan mudah bahkan lancar dalam membaca dengan baik dan benar.
6. Membutuhkan pencahayaan yang baik, pada saat anak membaca diharapkan untuk memantau dan memastikan tempat yang digunakan sudah memiliki pencahayaan yang baik dan terang, belum? Karena pencahayaan yang baik dan terang dapat membantu anak lebih berkonsentrasi.
Kemudian, apa saja metode dan model pembelajaran yang tepat dalam kemahiran membaca pada tingkat sekolah dasar (SD)?
Menurut saya, metode pembelajaran yang tepat dalam kemahiran membaca pada tingkat sekolah dasar (SD), yaitu metode membaca abjad (alphabet). Pada saat pembelajaran membaca dimulai dengan mengenalkan huruf. Lalu, dilafalkan sesuai dengan urutan abjad. Kemudian, jika anak sudah lancar dalam mengenal huruf abjad secara keseluruhan maka bisa menggunakan metode global (syntaxis method). Metode global, yaitu metode dengan cara belajar membaca kalimat secara utuh. Metode global ini berdasarkan pada pendekatan kalimat.
Kemudian, model pembelajaran yang tepat dalam kemahiran membaca pada tingkat sekolah dasar (SD), yaitu model pembelajaran CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition). Mengapa? Karena model pembelajaran CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition), yaitu model yang tepat untuk meningkatkan kemampuan membaca siswa dalam berbagai macam pemahaman, minat, bakat, aktif baik secara fisik maupun mental serta secara individu maupun berkelompok.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H