Mohon tunggu...
Wywyk Junya Vevya
Wywyk Junya Vevya Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Mahasiswi Universitas Maritim Raja Ali Haji

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Opini : Keluhan Mahasiswa Terhadap Perkuliahan Daring Pada Masa Pandemi COVID-19

5 November 2021   10:21 Diperbarui: 6 November 2021   13:40 501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pandemi COVID-19 telah mengubah semua kehidupan. Semua aktivitas dilakukan secara daring atau online salah satunya, yaitu proses perkuliahan. Konsep perkuliahan juga berubah yang tadinya proses perkuliahan dilakukan secara tatap muka. Namun, sekarang menggunakan berbagai aplikasi untuk bisa saling terhubung antara dosen dan mahasiswa. Hal ini menurut saya pribadi sangat membosankan. Pada awal masuk perguruan tinggi negeri saat PKKMB juga dilaksanakan secara daring atau online, bisa dikatakan bahwa saya tidak merasakan bagaimana rasanya menjadi mahasiswi baru bisa melakukan proses perkuliahan tatap muka dan bertemu dengan teman sekelas. Bahkan saya juga belum pernah berkunjung ke kampus dan hanya melihat dari foto yang dikirimkan oleh orang terdekat.

Adanya timbul rasa bosan dengan perkuliahan daring atau online ini, banyaknya tugas yang diberikan oleh dosen dan semangat yang tinggi untuk bertemu dengan teman sekelas serta ingin merasakan perkuliahan tatap muka yang menurut saya sangat membantu dalam memahami pembelajaran secara efektif dan efisien. Seiring berjalannya waktu saya merasa kesulitan dalam memahami pembelajaran. Terkadang belum lagi tugas yang diberikan sudah melebihi kapasitas seperti belum selesai satu tugas, sudah mendapatkan tugas yang lainnya. Keadaan yang mengharuskan serba daring atau online juga membuat saya kesulitan untuk beradaptasi dan belum terbiasa untuk membagi waktu. 

Di rumah saya diharuskan disiplin dalam membagi waktu antara membuat tugas perkuliahan dan membantu pekerjaan orang tua di rumah. 

Tidak hanya itu, ada beberapa teman sekelas saya yang mengalami kesulitan atau tidak stabilnya jaringan internet pada saat sedang mengikuti perkuliahan melalui zoom. Ada juga beberapa teman sekelas saya tinggal di daerah yang kurang jangkauan akan jaringan internet sehingga mengharuskan mereka untuk pergi ke suatu tempat agar bisa mengikuti perkuliahan dengan baik.

Disisi lain pada masa pandemi COVID-19 sekarang tidak hanya mengubah semua aktivitas proses perkuliahan. Tetapi, juga kesulitan terhadap perekonomian yang sangat memprihatinkan. Ada beberapa aturan untuk masyarakat agar tetap berada di rumah upaya untuk memutus mata rantai COVID-19. Terlebih lagi pada saat mengikuti proses perkuliahan daring atau online membutuhkan kuota internet yang lebih untuk mengakses berbagai laman dan aplikasi digital. 

Kuota internet yang semakin hari semakin mahal sehingga tidak heran jika beberapa mahasiswa tidak mampu untuk membeli kuota internet dan mengikuti perkuliahan. Oleh karena itu, akibat kesulitan dari masalah kuota internet maka muncullah bantuan kuota internet dari Pemerintah atau kuota internet Kemdikbud untuk para dosen dan mahasiswa sebanyak 15 GB. Saya pribadi berterima kasih dan bersyukur dengan adanya kuota internet Kemdikbud sangat membantu dalam proses perkuliahan.


Adapun kelebihan dalam proses perkuliahan daring atau online yang saya rasakan, yaitu :
1. Hemat biaya transfortasi
Biasanya mahasiswa harus datang ke kampus untuk mengikuti perkuliahan tatap muka. Namun, dengan adanya pandemi COVID-19 seperti sekarang tidak mengharuskan mahasiswa untuk datang ke kampus. Singkat kata bisa dikatakan hemat uang jajan dan ongkos bensin pergi dan pulang dari kampus.


2. Hemat waktu dan tenaga
Pada saat mengikuti perkuliahan tatap muka menghabiskan banyak waktu, belum lagi mengharuskan mahasiswa untuk tetap berada di kampus dan mata kuliah selanjutnya memiliki jeda waktu yang cukup lama.


3. Santai dan terhindar dari kebisingan

Pelaksanaan perkuliahan daring atau online bisa dilakukan dimana saja seperti di rumah, di cafe dan bisa sambil melakukan aktivitas lain seperti sambil makan dan rebahan jika sedang sakit serta tempat yang terjangkau akan jaringan internet.

Kekurangan dalam proses perkuliahan daring atau online yang saya rasakan, yaitu :
1. Wajib mengakses internet
Proses perkuliahan secara daring atau online membutuhkan jaringan internet untuk mengakses berbagai laman dan aplikasi digital.

2. Kurang memahami materi pembelajaran
Proses perkuliahan yang dilakukan secara tatap muka lebih efektif dan efisien dibandingkan daring atau online. Dikarenakan banyak hambatan baik itu dari jaringan internet maupun dari lingkungan sekitar mahasiswa itu sendiri.

3. Keterbatasan dalam memahami tugas
Selain mata kuliah materi yang sulit dipahami oleh mahasiswa pada masa pandemi COVID-19 seperti sekarang. Tetapi, juga pentingnya media dan pemahaman dosen dalam memberikan suatu tugas salah satunya berbentuk praktek agar mudah dipahami oleh mahasiswa.

Kesimpulan :
Perkuliahan yang dilakukan secara daring maupun tatap muka memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing sesuai dengan kondisi yang sedang dialami saat ini. Adanya pandemi COVID-19 ini tidak merubah target dan tujuan dari mata kuliah itu sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun