Memang idealnya jika dapat melaksanakan tugas dengan baik, serta ditunjang dengan Insentif yang memadai, dimungkinkan tugas yang menjadi tanggung jawab wali kelas akan terselesaikan sesuai yang diharapkan.
Dengan demikian, bahasan tentang sulitnya menjadi wali kelas ideal, yang menjadi topik dalam tulisan ini, dapat memberi gambaran bagaimana peran seorang wali kelas ditengah-tengah peserta didik, yang memiliki beragam karakteristik dan status sosial yang berbeda.
Suka dan duka dalam melaksanakan tugas mengasuh, membimbing, dan mengarahkan anak didik di dalam satu kelas (35-40 siswa), yang sekaligus berperan sebagai pengganti orang tua di sekolah. Jika demikian, masih perlukah insentif diberikan kepada wali kelas?
Entahlah! Penulis hanya dapat berharap kepada orang tua wali murid, sudilah untuk ikut berpartisipasi aktif dalam menghantar anak-anak kita mencapai tujuan pendidikan, demi menggapai masa depan yang lebih menjanjikan.Â
Harapan semoga tulisan ini dapat menjadi wacana untuk kita direnungkan, dan menginsfirasi bagi calon dan wali kelas disemua jenjang pendidikan, kapan dan dimanapun. Akhirnya penulis memohon, bagaimanakah solusi terbaik menyikapi problema ini ?, tentunya tanpa mengurangi rasa hormat penulis pasrahkan kepada pembaca yang budiman. Wasalam.
*Singosari, 17 Oktober 2019*