Komunikasi Fisik
Pada era transportasi persebaran komunikasi (media komunikasi) tidaklah sesinkron pada masa kini. Suatu berita membutuhkan waktu berhari-hari untuk sampai ke tempat (negara) lain. Distribusi informasi tidak dapat dilakukan secara virtual sebagaimana yang biasa dilakukan pada abad ini, distribusi pada masa awal transportasi berupa komunikasi fisik.Â
Jalur informasi mengikuti jalur perdagangan, karena selain membawa barang dagangan para pedagang kala itu juga membawa informasi. Tak hanya informasi dalam bentuk lisan, informas/berita juga ada yang disampaikan dalam bentuk tulisan di atas kertas atau cetak.Â
Sebagian besar para pedagang yang melakukan perdagangan dan distribusi informasi beroperasi pada jalur laut, dan sebagian kecilnya beroperasi pada jalur darat. Jalur laut merupakan jalur operasi yang cukup besar, hal ini juga karena pada masa itu pelayaran dianggap lebih baik dari operasi jalur darat. Transportasi melalui jalur laut lebih murah dibandingkan transportasi jalur darat. Pada tahun 1550 diperkirakan untuk mengirim sejumlah buku dari Roma ke Lyon dikenai tarif 18 scudi bila menggunakan jalur darat, sedangkan bila menggunakan jalur laut hanya dikenai 4 scudi.
Pada abad ke-17 di Belanda mulai dikembangkan saluran tongkang yang memiliki kecepatan rata-rata 4 mil/jam, bila dibandingkan lebih lambat dari kurir yang menunggangi kuda.Â
Akan tetapi layanan ini teratur dan murah yang memungkinkan komunikasi antara ibu kota dengan kota kecil, tetapi antara sesama kota kecil juga. Pada tahun 1837 hubungan tradisional antara transportasi dan komunikasi pesan dapat diputus dengan ditemukannya telegraf listrik.
Imperium dan Komunikasi
Karl Deutsch (pakar ilmu politik Amerika) mengemukakan bahwa komunikasi adalah urat saraf pemerintah. Charles V (1519-1558) memiliki daerah kekuasaan yang mencakup Spanyol, Belanda, Jerman, dan kebanyakan negara kota di Italia hingga Meksiko dan Peru. Charles V mencoba untuk menyelesaikan masalah komunikasi dengan berjalan mengelilingi seluruh Eropa.Â
Ia telah melakukan empat puluh kali perjalanan dari Eropa hingga Afrika. Namun hal tersebut dirasa tidak lagi cukup untuk memenuhi kebutuhan Charles V. Â Setelah itu munculah masa yang disebut dengan 'Imperium kertas' di mana sistem untuk menyampaikan pesan-pesan akhirnya muncul. Sistem tersebut dinamakan sistem pos karena bersamaan dengan berdirinya pos-pos atau tempat tugas bersamaan dengan orang dan kuda yang ditempatkan di sepanjang jalan pos tersebut.
Pada abad ke-16 terdapat sebuah keluarga yang mendominasi sistem pos di Eropa, yaitu keluarga Taxis (istilah taksi yang diambil dari nama mereka). Keluarga Taxis telah mengembangkan sistem kurir yang beroperasi sesuai dengan perjalan yang ditentukan.Â
Kurir khusus menukar kuda pada jarak tertentu, kurir mampu berjalan sampai 125 mil dalam sehari, dengan demikian mereka dapat membawa berita kejadian penting dengan relatif cepat. Pada masa itu 'berjalan secepat pos' merupakan slogan yang populer pada masa itu, yang merepresentasikan bagaimana pesatnya perkembangan persebaran informasi.Â